JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ustadz Felix Siauw kembali menjadi sorotan. Kali ini gara-gara ia menganjurkan agar puasa Arafah mengikuti orang yang sedang wukuf di Arafah, Arab Saudi.
Menurut dia, tanggal 1 Dzulhijjah itu ditentukan oleh Ahlul Makkah (penduduk Kota Makkah).
Baca Juga: MUI Sampang Dukung Polisi Kawal Pilkada Damai dan Kondusif
“Kenapa? Karena haji adalah Arafah, dalam salah satu Hadits Rasulullah SAW mengatakan kepada kita “Al Hajju Arafah”, yang artinya “Sesungguhnya haji itu intinya adalah Arafah,” tegas Felix Siauw dalam kajiannya yang tayang di YouTube berjudul Kapan Idul Adha?
Menurut dia, kalau di Arafah sudah hari raya Idul Adha, kita tidak boleh berpuasa.
“Ketika mereka di sana, yang ada di Arafah, yang ada di Mekkah, sudah menyembelih, kita baru puasa, maka seolah-olah kita berpuasa tidak tahu puasa apa. Karena Arafah sudah lewat sudah tidak ada lagi jamaah yang berwukuf,” kata Felix lagi.
Baca Juga: Selain Tinjau Gedung UPT RPH, Pj Wali Kota Kediri Serahkan Sertifikat Halal dan NKV RPH-R
“Lalu yang kedua, sudah hari raya di sana kita seolah-olah melakukan ibadah puasa saat hari raya yang dilarang untuk berpuasa,” tambah Felix.
Merespon ceramah Felix itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr KH Cholil Nafis mengingatkan Felix bahwa dia muallaf yang baru masuk Islam. Kiai Cholil yang alumnus Ibnu Saud Islamic University Saudi Arabia itu minta Felix tak langsung jadi mufti dan pendakwah. Ia menyarankan agar Felix belajar Islam dari sumber yang benar.
“Kalau baru masuk Islam belajar Islam, jangan langsung jadi mufti (tukang fatwa-Red) biar tak merusak Islam,” kata Kiai Cholil Nafis yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah dan Universitas Indonesia Jakarta lewat akun twitternya.
Baca Juga: Gus Nasrul: Banyak Sarjana Muslim yang Belum Paham Salat
Dr KH Cholil Nafis. Foto: istimewa
Kiai Cholil bahkan secara tegas minta Felix jangan ngarang sendiri. “Baca ajaran Islam dari sumber aslinya, jangan ngarang sendiri agar tak sesat,” kata kiai asal Sampang Madura itu.
Baca Juga: Sinergitas Pendidikan Non-Formal, MUI Kabupaten Pasuruan Gelar Lokakarya
Bukan hanya Kiai Cholil Nafis yang menilai Felix salah dalam memahami puasa Arafah. Ustadz Sholihin Bunyamin juga menilai Felix salah.
“Itu keliru, puasa itu bukan ketika melihat jemaah haji wukuf di Arafah. Bagaimana dari Madina, itu Rasul sebelum 10 Hijriah sudah puasa Arafah. Nggak melihat orang wukuf di Arafah sana. Jadi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam haji itu tahun 10 Hijriah, sebelum haji Rasul sudah puasa Arafah,” tegas Ustadz Sholihin Bunyamin.
Menurut Ustadz Sholihin Bunyamin, hadits yang disampaikan Felix itu tak bisa dijadikan dalil untuk puasa Arafah. Sebab bertentangan dengan dalil penentuan hilal.
Baca Juga: Judi Online Jadi Bahasan Ormas Islam di Kabupaten Pasuruan
“Itu benar dalil Al Hajj Arofah tapi itu bukan dalil semua puasa harus ikut di Arab. Itu bertentangan, buang saja hadits tentang ru’yat,” kata Ustadz Sholihin Bunyamin dikutip Fajar.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News