DAM Klampar Pamekasan Tercemar Limbah Batik, Pemerhati Lingkungan dari UIM: Berbahaya!

DAM Klampar Pamekasan Tercemar Limbah Batik, Pemerhati Lingkungan dari UIM: Berbahaya! Pemerhati lingkungan dari Universitas Islam Madura (UIM) Endang Tri Wahyurini saat melakukan pengecekan ke lokasi sumber utama pencemaran air.

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Pemerhati lingkungan dari Universitas Islam Madura (UIM), Endang Tri Wahyurini turun langsung ke lapangan guna melakukan pengecekan pencemaran air sungai yang disebabkan oleh limbah batik di DAM Klampar, Kecamatan Proppo, , Selasa (11/7/2023).

"Hal ini perlu kita pahami lebih dalam lagi apa penyebab perubahan air ini, dari kemarin kita sudah membahas dan hari ini saya mendatangi langsung apa yang terjadi perubahan air tersebut," katanya di DAM Klampar yang merupakan sumber utama penyebab perubahan air.

Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan

Ia menyampaikan, penyebab yang ditemukan kemarin adalah wadah atau tempat pewarna untuk batik yang ditemukan oleh petugas di tempat lokasi, dan tentunya kita harus mengecek kandungan yang terdapat air tersebut, supaya kita dapat mengetahui bahaya nya.

"Efek dari pengaruh perubahan warna ini tidak bisa kita buat enteng, banyak masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai untuk rutinitas sehari - hari tentunya sangat bahaya apabila mereka mengkonsumsi atau memanfaatkan untuk tanaman atau kepada hewan ternak," jelasnya.

Sementara itu, Romli warga sekitar tetap menggunakan air tersebut. Menurutnya, jika tidak menggunakan air dari aliran DAM Klampar, tidak ada air yang bisa dibuat untuk menyirami tanaman dan memberikan air minum untuk ternak.

Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue

"Kalo disini setiap harinya biasa digunakan sebagai menyiram tanaman untuk memberikan minum sapi dan kambing karena yang dibutuhkan masyarakat ini ya ini sungai ini," terangnya.

Bahkan, Rofiah warga Desa Klampar yang sehari-harinya bertani sayuran dan tembakau menyebut, aliran sungai tersebut satu-satunya aliran yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Ia juga mengaku, walaupun air tersebut tercemar oleh limbah batik, dirinya masih menyiramkan ke tanaman.

Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa

"Cuma satu - satunya air disini jadi meskipun tercemar di pakai aja, terus bagaimana jika tidak dipakai ini kan tanaman bisa mati jika tidak disiram, ya sayuran dan tembakau juga," tutupnya. (dim/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Haul Akbar di Masjid Nurul Huda Pamekasan, Satukan Generasi dan Santri Kiai Mattawi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO