Bayi Kembar Lima di Surabaya Diperiksa dan Dirawat Khusus, Berpotensi Gagal Multi Organ

Bayi Kembar Lima di Surabaya Diperiksa dan Dirawat Khusus, Berpotensi Gagal Multi Organ

SURABAYA, BANGSAONLINE.com -  kembar lima dari pasangan Hari Saputra dan Aniyah Rahmawati warga komplek perumahan TNI AL Kenjeran Kota Surabaya hasil inseminasi dan terlahir secara prematur berpotensi gagal multi organ, untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara intensif dan perawatan ekstra.

Jantung bayi kembar lima dari pasangan Hari Saputra dan Aniyah Rahmawati, warga komplek perumahan TNI AL Kenjeran Kota Surabaya yang lahir di RSUD Soetomo pada 19 Juni 2015 membutuhkan penyempurnaan.

"Jika selama ini ada yang mengatakan jantung bayi bocor itu tidak benar. Semua bayi prematur pasti jantungnya belum sempurna sehingga butuh penyempurnaan," kata Tim Divisi Neonatologi RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Agus Harianto SpA(K) saat menggelar jumpa pers di RSUD Soetomo Surabaya, Rabu (24/6).

Menurut dia, bayi hasil inseminasi dan terlahir secara prematur ini juga berpotensi gagal multi organ. Maka dari itu, lanjut dia, akan dilakukan pemeriksa intensif untuk mengetahui apakah adanya kebutaan atau kelainan organ yang lain.

Ia mengatakan, masa kritis bayi ini tujuh hari pertama sampai 28 hari. Untuk itu, lanjut dia, perlu penanganan ekstra yang dilakukan tim neonatalogi, di antaranya dengan memasang alat bantu pernafasan untuk lima bayi.

Selain itu, mempersiapkan susu formula khusus untuk antisipasi Air Susu Ibu (ASI) tidak mencukupi. " saat ini masih rawan infeksi dan gangguan metabolism, jadi mohon doanya," katanya.

Kepala Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi Departemen Obstetri-Ginekologi (obgin) RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Relly Yanuari Primariawan, Sp.OG mengatakan, bayi hasil inseminasi tersebut lahir prematur, sehingga mengalami Patent Ductus Arteriosus (PDA) pada jantung yang belum menutup saat dilahirkan.

"Ini adalah PDA yang belum nutup saat bayi dilahirkan. Sebenarnya lubang ini penting bagi bayi saat dia dalam rahim. Seiring perjalanan lubang ini akan nutup," ujar Relly.

Menurut dia, risiko pada bayi lahir prematur memang umum terjadi lubang jantung yang belum menutup. Sebab, kondisi bayi belum siap untuk proses menutupnya jantung tersebut. "Karena ini belum sembilan bulan sudah harus dilahirkan," katanya. (yul/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO