Pabrik Peleburan Aluminium di Ngingas Rembyong Mojokerto Diprotes Warga, Tuntut Pabrik Ditutup

Pabrik Peleburan Aluminium di Ngingas Rembyong Mojokerto Diprotes Warga, Tuntut Pabrik Ditutup Suasana pertemuan warga dengan pemilik pabrik yang belangsung dengan tegang. (foto: rochmad aris/BANGSAONLINE)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pertemuan rencana penutupan di Balai Desa Ngingas Rembyong Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, berlangsung panas. Pertemuan yang dihadiri puluhan warga dengan pemilik itu mendapat pengamanan dari anggota Polri dan TNI setempat, jam 10 pagi tadi (25/6).

Kepala Desa Ngingas Rembyong yang sengaja mempertemukan warga dan pemilik di Balai Desa telah menyampaikan kepada pemilik , agar ditutup sementara untuk meredahkan emosi warga yang mengaku merasakan dampak pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh pihak .

Baca Juga: Warga Kedungringin Pasuruan Wadul ke Kades Imbas Pabrik Sorini Kumat Bikin Polusi

Dalam pertemuan tersebut, secara bergantian warga menyampaikan beberapa alasan supaya peleburan almunium yang sudah beroperasi selama tiga tahun itu, agar ditutup selamanya.

Warga mengaku akibat pencemaran asap , mengalami gatal gatal, pusing, serta tanaman banyak yang mati. "Kami telah mengambil sampel limbah kemudian dilab kan, ternyata mengandung limbah B3,” ujar Rudi salah satu warga.

"Kami yang selama ini telah merasakan dampak dari pencemaran lingkungan . Apalagi, setelah kami mengecek di Kantor KLH, tidak ada ijin yang keluar tentang itu produksi, yang ada ijin bangunan saja. Kami menuntut supaya ditutup selamanya,” kata Rudi yang didampingi puluhan warga.

Baca Juga: Cek Pabrik Pupuk Organik Terkait Dugaan Pencemaran Udara, DLH Kediri Segera Turunkan Tim

Akhirnya, Li’ana Kepala Desa Ngingas Rembyong yang memimpin pertemuan tersebut, telah memutuskan untuk menutup sementara peleburan almunium itu, sambil menunggu kesepakatan atau keputusan selanjutnya yang akan melibatkan pihak pihak terkait.

”Hasil pertemuan ini, kami menutup sementara , dan akan kami buatkan surat penutupan. Kepada Bapak Ngadiyo selaku pemilik supaya bisa memahami tuntutan dari warga dan nanti kita buat kesepakatan lagi pada hari Senin depan,” tegas Kepala Desa. (ris/rvl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO