GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Lutfi Dhawam, meminta agar postur anggaran pendapatan dan pelanja daerah (APBD) tahun 2024 tetap menggunakan draft awal sebagaimana nota keuangan RAPBD 2024 yang surplus Rp31 miliar.
"Fraksi Gerindra sepakat dengan pendapat badan anggaran DPRD untuk postur APBD 2024. Pendapatan darah (PD) Rp3,636 triliun dan belanja daerah (BD) Rp3,605 triliun, sehingga surplus Rp31 miliar," ucap Lutfi Dhawam dalam PA Fraksi Gerindra terhadap RAPBD 2024 yang dikutip BANGSAONLINE.com, Jumat (3/11/2023).
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Untuk itu, Fraksi Gerindra meminta agar pendapatan dan belanja yang tak masuk dalam nota draf kebijakan umum anggaran (KUA) prioritas prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) RAPBD 2024 dihapus.
Dhawam membeberkan secara rinci postur RAPBD 2024 seperti yang tertuang dalam draft KUA PPAS. Untuk PD diproyeksikan sebesar Rp3.636.534.627.869. Rinciannya, pendapatan asli daerah (PAD) Rp1.447.580.914.605, pendapatan transfer sebesar Rp2.188.953.713.264, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah nihil (nol).
Sementara proyeksi belanja daerah sebesar Rp3.605.113.188.630. Rinciannya, belanja operasi sebesar Rp2.473.522.848.184, belanja modal Rp337. 877.411.523, dan belanja tidak terduga sebesar Rp10 miliar. Sedangkan belanja transfer sebesar Rp783.712.928.923.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Sehingga terjadi surplus Rp 31.421.439.239 atau 0,87 persen," terangnya.
Menurut Dhawam, setiap rancangan APBD harus disertai dengan alasan yang tepat, akurat, dan terukur.
"Diprioritaskan pada belanja yang memiliki kebutuhan yang mendesak dan terkait hajat orang banyak. Kami Fraksi Gerindra berharap pemeritah daerah sudah memikirkan itu agar apa yang dicita-citakan Kabupaten Gresik bisa tercapai," tuturnya.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Dhawam menyebutkan, banyaknya potensi pendapatan yang bisa digali berdasarkan paparan yang dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, menjadi spirit baru bagi pemerintah untuk menaikkan pendapatan Gresik.
"Fraksi Gerindra berharap kinerja OPD harus serius dalam bekerja, karena hal ini menyangkut kebutuhan orang banyak," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam pembahasan RAPBD 2024, tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) menyodorkan skema draf pendapatan daerah (PD) dan belanja daerah (BD) RAPBD baru. Nominalnya lebih besar dari draf KUA PPAS RAPBD 2024 awal.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Dalam draft nota keuangan baru dibuat pola sebaliknya, yakni RAPBD 2024 justru difesit.
Untuk belanja daerah APBD dibuat sebesar Rp4.154.063.622.376, sementara pendapatan daerah diproyeksikan Rp3.856.642.726.088, sehingga mengalami defisit Rp294.721.662.013. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News