"Pengamanan kalau ada permasalahan tetap dari pihak kepolisian. Namun, dalam pengawasan pengungsi yang ada di akomodasi merupakan tanggung jawab Satgas," tegasnya.
Mengenai pengamanan, pihaknya tidak menambah personil pegamanan. Karena, pada dasarnya kejadian semacam itu sudah beberapa kali terjadi.
"Tapi sebelumnnya memang skalanya kecil. Biasanya mereka ada gesekan sesama pengungsi, terjadi beberapa kali sampai ngerusak fasilitas. Permasalahan antar mereka bisa jadi seperti itu," urainya.
Dia mengungkapkan, pemenuhan kebutuhan primer sebesar Rp1,25 juta per bulan kepada pengungsi didapatkan dari International Organization for Migration (IOM).
"Ada kebutuhan medis juga, jika ada yang sakit. Bahkan, sampai pembelian kacamata juga difasilitasi," terangnya.
Hingga saat ini, total pengungsi di Rusunawa Puspa Agro sebanyak 297 orang dari berbagai macam negara. Termasuk Negara Afghanistan, Somalia, Nigeria, Iran, Irak, India, Pantai Gading, Siera Leone, Kamerun, hingga Rohingnya.
"Itu uang untuk makan, minum, membeli pakaian. Kalau mereka bisa menyisihkan pasti bisa cukup," pungkasnya. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News