Fasilitas di Rusun Jemundo Sidoarjo Dirusak Puluhan Pengungsi, Petugas: Bukan dari Rohingya

Fasilitas di Rusun Jemundo Sidoarjo Dirusak Puluhan Pengungsi, Petugas: Bukan dari Rohingya Petugas bersama sejumlah pengungsi di Apartemen Sederhana Rusunawa Desa Jemundo, Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Fasilitas di Kantor Manajemen Apartemen Sederhana (Aparna) Rusunawa Desa Jemundo, , kini dalam proses perbaikan akibat tindak pengerusakan yang dilakukan 30 pengungsi dengan memecahkan kaca pintu, jendela, dan pot bunga. Saat ini, keadaan sudah kondusif dan normal.

Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Surabaya mewakili Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri Kabupaten , Wahyu Tri Wibowo, mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut pihak kepolisian setempat sudah mengkondisikan lokasi.

"Sebelum listrik menyala, mereka sudah membubarkan diri dan sudah mulai kondusif sejak malam itu (Jumat)," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (10/12/2023).

Namun, hanya tersisa puing-puing bekas pengerusakan yang masih berserakan. Akan tetapi, semua sudah diperbaiki pada hari ini.

"Tinggal menunggu pembelian kaca dari manajemen, teknisinya juga sudah mulai bekerja," katanya.

Menurut dia, pelaku pengerusakan bukan dari Etnis Rohingya. Melainkan dari pengungsi negara lain, karena jumlah pengungsi Rohing terbilang sedikit.

"Karena Rohingnya hanya berjumlah 5 orang di Rusunawa ini (Puspa Agro)," jelasnya.

Dia menjelaskan, selama ini pengungsi Rohingnya cukup kooperatif dengan pemerintah dan bahkan, mereka tidak pernah berdemo.

"Pengamanan kalau ada permasalahan tetap dari pihak kepolisian. Namun, dalam pengawasan pengungsi yang ada di akomodasi merupakan tanggung jawab Satgas," tegasnya.

Mengenai pengamanan, pihaknya tidak menambah personil pegamanan. Karena, pada dasarnya kejadian semacam itu sudah beberapa kali terjadi.

"Tapi sebelumnnya memang skalanya kecil. Biasanya mereka ada gesekan sesama pengungsi, terjadi beberapa kali sampai ngerusak fasilitas. Permasalahan antar mereka bisa jadi seperti itu," urainya.

Dia mengungkapkan, pemenuhan kebutuhan primer sebesar Rp1,25 juta per bulan kepada pengungsi didapatkan dari International Organization for Migration (IOM).

"Ada kebutuhan medis juga, jika ada yang sakit. Bahkan, sampai pembelian kacamata juga difasilitasi," terangnya.

Hingga saat ini, total pengungsi di Rusunawa Puspa Agro sebanyak 297 orang dari berbagai macam negara. Termasuk Negara Afghanistan, Somalia, Nigeria, Iran, Irak, India, Pantai Gading, Siera Leone, Kamerun, hingga Rohingnya.

"Itu uang untuk makan, minum, membeli pakaian. Kalau mereka bisa menyisihkan pasti bisa cukup," pungkasnya. (cat/mar)

Lihat juga video 'Kecelakaan Karambol di Medaeng Sidoarjo, Truk Tabrak Tiga Mobil Hingga Terguling':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO