KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sejak dilantik menjadi Pj Wali Kota Mojokerto oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa pada 10 Desember 2023, Moh Ali Kuncoro langsung tancap gas memulai langkah kongkret dengan melakukan atau melaksanakan program 100 hari kerja.
"Bismillah, pertama kita terus bekerja maksimal mengupayakan untuk memastikan inflasi terkendali, dengan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi sembako. Kita sudah melakukan operasi pasar dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Termasuk, penguatan cadangan beras, cadangan pangan untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan. Kedua, adalah dengan mengupayakan penurunan kemiskinan sampai angka 0 %, Pemkot melalui Dinsos P3A Kota Mojokerto sudah melakukan percepatan penanganan permasalahan sosial, melalui berbagai macam bantuan ke warga tidak mampu, serta melakukan pemberdayaan masyarakat OPD terkait dan pembangunan infrastruktur pelayanan dasar. Sedangkan, untuk penanganan stunting, OPD terkait terus memberikan penguatan kapada petugas lini lapangan untuk memberikan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui serta lainnya," jelas Ali Kuncoro, Sabtu (23/12/2023).
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Tangkap Buron Penganiayaan
Lebih lanjut, Mas Ali sapaan akrabnya menerangkan, ketiga mengenai peningkatan pelayanan publik dan kemudahan investasi. Ia ikut bersyukur, Kota Mojokerto mempunyai gedung MPP (Mall Pelayanan Publik) Gajah Mada terdapat 180 jenis layanan dari 24 Instansi didalamnya dengan Akses layanan mudah dan cepat karena sudah Terintegras.Tentunya, upaya-upaya untuk tetap menjaga iklim investasi salah satunya mempermudah proses perizinan usaha terutama bagi para pelaku bisnis di Kota Mojokerto. Keempatnya, tentang peningkatan tata kelola pemerintahan dan profesionalitas ASN, ia terus mengajak seluruh ASN untuk melakukan penguatan sistem managemen SDM dimasing masing OPD, dalam rangka meningkatkan profesionalisme ASN Kota Mojokerto.
"Untuk pencegahan banjir, telah dibangun berbagai sarpras. Dintaranya, Early Warning System (EWS) pencegahan banjir, dengan pemasangan EWS di bantaran Sungai Sadar. Fungsinya untuk dapat mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir. Kemudian, kita telah menghadapi tahun politik, untuk itu netralitas sabagai ASN Kota Mojokerto harus tetap dipegang. Ikut mensukseskan pemilu 2024, dengan netralitasnya ASN Kota Mojokerto. Saya bersama seluruh Kepala OPD dan ASN serta dukungan warga Kota Mojokerto, komitmen untuk bekerja bergerak cepat, efektif, tanggap, transparansi, dan responsif menciptakan inovasi untuk mewujudkan Kota Mojokerto yang sejahtera," pungkas Mas Ali. (ris/ns)
Baca Juga: Dikbud Kota Mojokerto Perjuangan Nasib 1.000 Anak Miskin ke Kemendikbudristek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News