Banyak yang Bolos, Sidang Paripurna DPRD Jatim Lengang, Gubernur Prihatin

Banyak yang Bolos, Sidang Paripurna DPRD Jatim Lengang, Gubernur Prihatin MELOMPONG - Kondisi ruang sidang yang lengang karena anggota dewan banyak yang bolos. (foto: realita)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Suasana sidang paripurna istimewa DPRD Jawa Timur dengan agenda "Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI pada Hari Jumát 14 Agustus 2015" tampak lengang. Pasalnya, dari 100 orang anggota DPRD Jawa Timur yang hadir hanya 49 orang. Sedangkan 61 orang sisanya bolos atau tak hadir dengan alasan ijin maupun abstain.

Ironisnya lagi, dari 5 orang pimpinan DPRD Jawa Timur, yang hadir hanya 2 orang, yaitu Achmad Iskandar wakil ketua DPRD Jawa Timur dari FPD dan Soenarjo wakil ketua DPRD Jawa Timur dari FPG. Sedangkan ketua , Abdul Halim Iskandar dari FPKB, Kusnadi wakil ketua DPRD dari FPDIP dan Tjutjuk Sunario wakil ketua DPRD dari Fraksi Gerindra tidak hadir.

Untuk memenuhi kursi para wakil rakyat Jawa Timur yang kosong, terpaksa sekretariat menyuruh para staf sekretariat DPRD Jawa Timur supaya duduk di kursi paripurna agar terlihat dan terkesan penuh.

Namun Gubernur Jawa Timur Soekarwo tidak bisa dibohongi. Tak pelak usai sidang paripurna istimewa, orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim langsung menyatakan kekecewaannya.

"Saya suruh sekretariat membuat surat resmi. Sekretaris harus sampaikan ke pimpinan dewan yang tidak hadir harus diperingatkan," tegas Pakde Karwo panggilan akrab Soekarwo, Jumat (14/8).

Menurut Pakde Karwo, persoalan sidang paripurna istimewa 17 Agustusan itu produk sekretariat, dan bukan urusan administrasi saja. Jadi biar nanti diselesaikan pimpinan bahwa itu tidak betul.

"17 Agustus, acara seperti ini tidak hadir, yah saya sangat prihatin sekali. Saya juga minta Fraksi Partai Demokrat memberikan surat tembusan ke saya, yang tak hadir itu masih mau terus atau tidak," tegas pria yang juga menjabat ketua DPD PD Jatim ini.

Ditambahkan Gubernur, sidang paripurna istimewa ini bukan seperti pleno biasa. Terlepas ada program atau tidak tapi ini simbolik tentang penghargaan kita terhadap negara dan pengabdian terhadap negara dalam bentuk kesetiaan, dalam pengertian simbolik.

"Anggota Fraksi Partai Demokrat tentu akan saya peringatkan dan saya panggil. Tapi kalau BK (Badan Kehormatan) itu urusan pimpinan dewan. Sebagai Gubernur, saya minta sekretariat dewan memberikan laporan," imbuhnya.

Terpisah, ketua BK DPRD Jawa Timur, Hj Anisah Syakur juga mengaku prihatin dan kecewa karena hanya hanya separuh anggota Dewan Jatim yang hadir dalam sidang paripurna istimewa. Pasalnya, sebagian besar anggota ijin karena ada kegiatan partai. "BK tentu akan mengirimkan surat ke pimpinan DPRD karena banyaknya anggota yang tak hadir dalam sidang paripurna istimewa," tandas politisi asal F-PKB.

Berdasarkan penelusuran di lapangan, diketahui F-PKB beranggotakan 20 orang, yang hadir hanya 12 orang, dan sisanya ijin dan tidak ada keterangan. Kemudian F-PDIP beranggotakan 19 orang yang hadir hanya 9 orang. F-Gerindra beranggotakan 13 orang tak hadir sama sekali karena sedang mengikuti diklat ke Bogor.

Sementara FPD beranggotakan 13 orang hanya hadir 6 orang, yaitu Achmad Iskandar, Hartoyo, Samwil, Subianto, Sri Subiati, Agus Dono Wibawanto dan Agung Mulyono. Sedangkan Hisan, Kusnadi, Hery Prasetyo, Sugiri Sancoko, Surawi dan Renville Antonio tak kelihatan di paripurna. F-PG dari 11 orang yang tak hadir cuma Atika Banowati dan M Muafi Zaini karena ijin.

Begitu juga F-PAN beranggotakan 7 orang hanya hadir 2 orang yaitu Suli Daím dan M.Aqib. Kemudian F-PKS beranggotakan 6 orang yang hadir cuma 4 orang, yaitu Hamy Wahjunianto, Irwan Setiawan, Artono dan Siraj. Lalu F-PPP dari 5 orang anggota yang hadir cuma Musyaffa'Noe, Mahdi dan Rofik. Dan F-NasDem Hanura dari 5 orang yang hadir cuma 3 orang, yakni Ahmad Heri, M Iksan, dan Gatot Sutantra. (mdr/dur)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO