SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pembongkaran kuburan Siti Nur Aisyah, korban terduga penganiayaan warga Desa Mambulu Barat, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, jadi tontonan masyarakat.
Pantuan di lokasi, rombongan aparat kepolisian dari Tim Forensik Polda Jatim bersama jajaran Satreskrim Polres Sampang menjaga ketat proses ekshumasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Mambulu Barat, Rabu (24/7/2024).
Baca Juga: Sejak November 2024, Tercatat 785 Ekor Sapi di Sampang Terjangkit PMK
Kapolsek Tambelangan, AKP Warnoto, membenarkan lokasi pembongkaran kuburan dijaga ketat oleh jajaran kepolisian. Alasannya, agar pelaksanaan ekshumasi berjalan dengan lancar.
"Banyak warga yang menonton di TPU. Di lokasi polisi memasang police line agar pelaksanaan ekshumasi berjalan dengan lancar," katanya.
Ia menambahkan, pemasangan police line juga permintaan dari keluarga korban melalui kuasa hukumnya. Pemasangan police line dilakukan saat rombongan Polda Jatim dan Polres Sampang datang.
Baca Juga: Modus COD, Dua Warga Sampang Dibekuk Polisi Usai Gondol Motor dan HP di Surabaya
"Alhamdulillah pembongkaran kuburan korban berjalan dengan lancar," ujarnya.
Sementara Nurul Fariati mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepolisian saat menjaga pembongkoran kuburan kliennya. Ia menyampaikan kasus dugaan penganiayaan tersebut sudah masuk proses tahap penyelidikan.
"Ini penyilidikan baru dimulai. Sementara kejadiannya terhitung memasuki 8 bulan yang lalu," bebernya.
Baca Juga: Warga Sampang Keluhkan Air dari PDAM Trunojoyo Keruh dan Berbau
Dalam kasus dugaan pembunuhan ini, Nurul Fariati mengaku baru menerima kuasa dari keluarga korban.
Diketahui, kasus yang menimpa terhadap Siti Nur Aisyah terjadi pada Desember 2023 lalu. Sementara korban meninggal dunia pada malam hari dan jasadnya baru ditemukan keesokan harinya.
"Saya sangat berharap proses ekshumasi ini di makam korban bisa menjawab kejadian yang tidak wajar," imbuhnya.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Belum Terlaksana di Sampang, Ini Alasannya
Menurut Nurul, berdasarkan pengakuan kelurga dan masyarakat, korban Siti Nur Aisyah selama ini tidak memiliki riwayat penyakit.
"Kami tetap menduga kematian korban tidak wajar karena terdapat bekas goresan kuku dan bekas seretan. Artinya, seakan terduga korban diseret sebelum meninggal," pungkasnya. (tam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News