JKN Jamin Operasi ToF, Warga Bleber Kediri Tak Lagi Khawatir

JKN Jamin Operasi ToF, Warga Bleber Kediri Tak Lagi Khawatir Angie Nurfita Wati.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com -.Kehadiran program atau jaminan kesehatan nasional tak dipungkiri sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan kesehatan. Hal tersebut dirasakan oleh salah satu peserta dari Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Angie Nurfita Wati.

Wanita 32 tahun itu memiliki anak dengan penyakit gagal jantung kronis. Sejak bayi, sang anak selalu mengalami kejang dan badannya berwarna biru yang membuat Angie merasa khawatir terhadap kesehatan putranya.

“Anak saya ada kelainan jantung. Ada empat kelainan dan itu tidak bisa kalau hanya operasi kecil. Si adik itu sejak usia 10 bulan sering mengalami kejang. Kejangnya tanpa demam kemudian kami bawa ke dokter dan katanya ada bising di jantung. Setelah itu kami periksa lebih lanjut di dokter jantung anak,” kata Angie saat ditemui, Jumat (19/7/2024).

Perjalanannya untuk mengobati sang anak tidak mudah. Ia harus pergi ke luar kota untuk memeriksakan kondisi anaknya dan mendapatkan perawatan yang lebih baik.

“Di Kediri tidak ada, kami bawa ke Surabaya dan dinyatakan jantungnya tipe Tetralogy of Fallot (ToF/kelainan jantung bawaan). Kemudian di Surabaya sebenarnya bisa 2 kali operasi, tetapi karena kami mencari yang tingkat keberhasilannya tinggi, maka kami bawa ke Jakarta. Ternyata walaupun pengobatan di Jakarta untuk biaya operasi dan lain-lain dijamin oleh ,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, dengan adanya Program dirinya sangat dimudahkan selama proses pengobatan anaknya. Terlebih lagi Angie hanya seorang ibu rumah tangga dan suaminya yang berprofesi sebagai ojek online, keduanya merasa biaya pengobatan sang anak sangat mahal apabila tidak menggunakan .

“Alhamdulillah masih pakai . Terima kasih sudah dibantu sama . Saya bersyukur sekali. Padahal waktu itu untuk total biaya operasi ToF rinciannya kurang lebih sekitar Rp 300juta. Alhamdulillah kami sudah daftar sejak lama, jadi bisa dijamin,” paparnya.

Angie juga mengatakan, bahwa selama menggunakan tidak ada perlakuan yang tidak mengenakkan dari staf pelayanan administrasi maupun tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. Semua pelayanan yang diberikan sangat baik dan tidak dibeda-bedakan antara peserta dengan pasien umum.

“Tidak ada pembedaan, baik semua. Pada saat pengobatan di Jakarta itu baik. Tidak ada pembedaan antara pasien yang bayar umum sama pasien . Bagus. Susternya ramah. Dokternya ramah semua. Alhamdulillah tidak ada pembedaan sama sekali,” ucapnya.

Saat ini kondisi sang anak sudah sangat membaik berkat operasi yang telah dijalani pada tahun 2021 silam. Kini Angie hanya perlu melakukan kontrol rutin selama enam bulan sekali di Surabaya, dan satu tahun sekali di Jakarta untuk pemeriksaan katup.

Angie mengungkapkan biaya kontrol di dua tempat tersebut semuanya ditanggung oleh Program , “Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah sehat.”

Manfaat nyata yang dialami Angie membuat dirinya sadar betapa pentingnya Program . Tidak hanya Angie, anak beserta suaminya juga telah menjadi peserta

Saat ditemui di Kantor Kesehatan Cabang Kediri, ia menyebut sedang mengurus kepesertaan sang ibu yang dulu sempat menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), akan tetapi kini sudah tidak aktif lagi sehingga beralih menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) mandiri. Angie merasa, semua anggota keluarganya wajib menjadi peserta agar terjamin kesehatannya.

“Ini tadi mau mendaftarkan ibu saya menjadi peserta . Dulu mendapatkan KIS tapi sudah tidak aktif jadinya daftar mandiri untuk berjaga-jaga. Takutnya kalau sakit ada biaya yang besar seperti yang dialami anak saya bisa ditanggung ,” pungkasnya. (uji/ Kesehatan).

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO