BANGKALN, BANGSAONLINE.com - Debat Publik Cabup dan Cawabup Kabupaten Bangkalan antara pasangan nomor urut 01 Lukman Hakim - Fauzan dengan pasangan nomor urut 02 Mathur Husyairi - Jayus Salam berlangsung selama 2,5 jam di Stasiun JTV Surabaya, Jumat (15/11/2024) malam.
Debat publik kedua bertemakan "Kesejahteraan sosial, Lingkungan, dan Tata Kelola Pemerintahan". Terkait gagasan dan ide para calon, berikut penilaian Surokim, Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
"Secara umum debat kedua berlangsung baik dan positif. Debat berlangsung kondusif dan elegan. Kedua paslon sudah tampil impresif dan cukup komunikatif. Mereka tidak hanya fokus pada konten, tetapi juga sudah memerhatikan konteks sehingga komunikasinya lebih persuasif dan impresif," ujar Surokim.
Menurut Surokim, apa yang disampaikan para paslon menunjukkan kesiapan dan radar peta jalan mereka ke depan.
Ia menyoroti keterbatasan waktu, yang membuat eksplorasi paslon terhadap aksi operasional masih kurang tajam. Namun demikian di level policy strategis dan komunikasi publik, Surokim menilai sudah cukup bagus. Termasuk persiapan para paslon kali ini yang juga lebih baik.
Baca Juga: Said Abdullah Silaturahmi ke Ponpes Ibnu Cholil Bangkalan, Ra Imam Beri Sinyal Dukung Paslon 01
"Ya, hampir di semua tema, saya lihat komitmen untuk menghadirkan terobosan baru sudah dicoba diperlihatkan dan dijawab dengan baik. Hanya saja sekali lagi, saya melihat bagaimana mereka menautkan pemahaman di level makro dan mikronya masih belum bisa tajam. Ya, semua akan berpulang pada pemilih dan debat kali ini tentu bisa menjadi salah satu referensi bagi pemilih Bangkalan," terang Surokim.
"Memang tidak mudah bagi palson bisa mengeksplorasi semua hal dengan baik pads semua tingkatan tersebut, tetapi kepemimpinan publik visioner tetap harus bisa ditunjukkan dan dihadirkan agar kepemimpinan berdimensi masa depan tersebut bisa ditangkap dengan baik oleh pemilih," pungkas dia. (uzi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News