Eks Kadishub Gresik Beberkan Strategi Capai Target PAD Parkir

Eks Kadishub Gresik Beberkan Strategi Capai Target PAD Parkir Mantan Kepala Dishub Gresik, Tarso Sagito.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Tarso Sagito, menanggapi pernyataan Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah, yang menyebut target PAD (pendapatan asli daerah) dari retribusi parkir tepi jalan umum (PTJU) sebesar Rp4,6 miliar pada tahun ini tidak akan tercapai.

Tarso yang menjabat Kadishub Gresik pada 2022-2023, menyatakan bahwa selama masa kepemimpinannya, target PAD parkir selalu berhasil terealisasi. Bahkan meskipun ia mulai menjabat di pertengahan tahun.

“Dulu sebelum saya masuk Dishub hingga akhir bulan Juni 2022, capaian pendapatan parkir baru Rp700 juta. Itu pun masih harus kembali 40 persen kepada pengelola atau jukir. Setelah saya masuk bulan Juli hingga akhir Desember 2022 target bisa mencapai Rp4,6 miliar,” ujarnya kepada BANGSAONLINE, Kamis (9/10/2025).

Pada 2023, ia menyebut dewan sempat menetapkan target PAD parkir sebesar Rp9 miliar. Namun, Tarso meminta rasionalisasi karena dianggap tidak realistis.

“Waktu itu Ketua DPRD Gresik Mas Abdul Qodir. Saya minta target PAD parkir Rp9 miliar dilakukan rasionalisasi menjadi Rp4-5 miliar. Dan alhamdulillah target pun bisa tercapai,” tuturnya.

Tarso kemudian membagikan sejumlah strategi yang diterapkan agar target PAD dapat tercapai. Antara lain, kepala dinas harus intens turun langsung ke lapangan untuk memantau titik-titik parkir yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

“Jangan hanya menyuruh bawahan atau staf untuk mengecek ke lapangan, agar tahu secara riil kondisi titik-titik parkir yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Sehingga, tahu retribusi yang didapatkan,” cetusnya.

“Kepala Dinas harus sering-sering turun langsung ke lapangan, cek langsung kondisi parkir yang dikerjasamakan agar tak terjadi penyimpangan,” imbuhnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap distribusi karcis parkir. Tarso mengungkapkan, Dishub Gresik setiap hari mencocokkan jumlah karcis yang dicetak, yang diambil oleh pengelola, dan jumlah retribusi yang disetorkan.

“Kami cek itu karcis setiap hari, berapa yang kami cetak, berapa yang keluar diambil penyewa atau pengelola parkir dan berapa retribusi yang masuk, sesuai atau tidak dengan karcis keluar dan kondisi riil di lapangan,” paparnya.

Selain itu, lanjut Tarso, seluruh pihak ketiga yang bekerja sama dengan Dishub Gresik harus diundang untuk menyampaikan target PAD. Kemudian mereka diminta membuat pernyataan komitmen terhadap jumlah retribusi yang akan disetorkan.

“Tentunya kami memberikan target kepada pengelola tidak asal-asalan. Kami punya data pembandingnya, sehingga pengelola parkir tidak bisa beralibi macam-macam,” pungkasnya. (hud/mar)