Risma-Whisnu Lanjutkan Program Bedah Rumah, Rasiyo Janjikan Rp 3 M untuk Seniman

Risma-Whisnu Lanjutkan Program Bedah Rumah, Rasiyo Janjikan Rp 3 M untuk Seniman Rasiyo berbincang dengan M Anis seniman lukis yang didatanginya di Bantaran Sungai Ketabang Kali. foto: maulana/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana berjanji melanjutkan program bedah rumah bagi warga kurang mampu, jika dipercaya kembali memimpin Kota Surabaya.

Saat blusukan di Tambak Gringsing, Kecamatan Pabean Cantian, Whisnu Sakti Buana mengungkapkan, program bedah rumah yang tak layak huni sudah dilaksanakan semasa kepemimpinannya bersama Risma mulai 2013.

Program tersebut menurutnya, menindaklanjuti program nasional pemerintahan Jokowi, yang menyediakan 1 juta rumah rakyat. "Program ini mengikuti program nasional perumahan rakyat," ujar Whisnu, Rabu (11/11).

Mantan Wakil Wali Kota Surabaya ini mengungkapkan, pada tahun sebelumnya sekitar 200 - 300 unit rumah direhab menjadi layak huni. Minimnya pemanfaatan program bedah rumah tersebut diperkirakan karena sebagian masyarakat kurang mengetahuinya.

"Mungkin masyarakat kurang tahu sehingga pemanfaatannya belum optimal," terang alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Ke depan, pria yang akrab disapa Mas WS ini menyampaikan, untuk mendapatkan fasilitas bedah rumah, warga bisa mengajukan sendiri ke pemerintah kota, maupun berdasarkan data yang dimiliki pemerintah kota.

Dia menambahkan, program bedah rumah dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat. "Biar gak kumuh. Makanya, dari kondisi rumah yang kurang layak, kita benahi sanitasi dan sebagainya," katanya

Di Surabaya, wilayah yang diprioritaskan adalah kawasan utara, seperti kawasan Pabean Cantikan. "Kondisi masyarakat yang tingkat ekonominya masih rendah perlu distimulan kesejahteraannya," ujarnya.

Di hari yang sama, Calon wali kota nomor urut satu, Rasiyo secara tiba-tiba mendatangi lapak lukisan di sebelah Gedung DPRD Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/11). Calon dari Partai Demokrat dan Partai Amanah Nasional (PAN) ini, membeli satu lukisan milik seniman asal Surabaya, M Anis.

Mantan Sekdaprov Jawa Timur ini mengaku, kedatangannya di lapak lukisan milik Anis merupakan bentuk perhatiannya terhadap seni dan budaya di Kota Pahlawan. Bahkan dia menjanjikan, jika kelak terpilih sebagai Wali Kota Surabaya bersama Lucy Kurniasari, akan memberikan bantuan Rp 3 miliar untuk para seniman.

"Ini bentuk perhatian saya terhadap para seniman. Ini hemat saya, saya lihat belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah. Kita lihat, gedung ludruk rusak tak terawat. Padahal ludruk ini kan kesenian yang patu dilestarikan," kata Rasiyo.

Di hadapan Anis, Rasiyo berjanji, "Kalau saya jadi nanti, mohon doa aja, nanti saya akan memberi anggaran khusus Rp 3 miliar. Insya Allah kalau saya jadi saya akan memberi perhatian itu."

"Kita akan sediakan ruang pameran khusus bagi para seniman. Kalau komunikasi bagus, semuanya bisa diselesaikan. Doakan, ini untuk para seniman, para budayawan, untukk dewan kesenian di Kota Surabaya," sambungnya.

Sekadar tahu, pekan lalu, DPRD Surabaya menggelar paripurna terkait anggaran untuk pembangunan Gedung Dewan Kesenian Surabaya (DKS), yang berada di sebelah gedung dewan. Hasil paripurna itu, dewan menyetujui anggaran Rp 10 miliar untuk renovasi Gedung DKS dan renovasi masjid di lingkungan DKS. Anggaran itu diambil dari APBD Tahun Anggaran 2016.

Sementara itu, sebelum Rasiyo datang di lapak lukisan milik seniman berkepala plontos itu, di lokasi sudah ada Ketua Komisi A DPRD Surabaya dari Partai Demokrat, Herlina Harsono Njoto. Juga hadir Liasion Officer (LO) Pasangan Rasiyo-Lucy, Zainal Arifin dan beberapa tim-nya.

Selanjutnya, Rasiyo pun datang dan melihat-lihat lukisan dipandu sang empunya lukisan. Rasiyo, mengaku tertarik membeli lukisan burung seharga Rp 700 ribu. "Hewan-hewan ini langka, burung ini dilindungi. Ada kebersamaan terlihat dari lukisan ini. Saya ingin membelinya," ucap Rasiyo.

Sementara M Anis mengaku, niat dia membuka lapak lukisan, murni inisiatif seorang seniman menjual lukisan. "Saya apolitis. Siapapun yang ingin membeli (lukisan) silahkan. Pejabat, calon wali kota, masyarakat, atau siapapun silahkan. Saya apolitis, saya cuma mau jual lukisan," tegasnya.

Mantan wartawan senior ini juga menegaskan, lapak PKL-nya itu merupakan ide dia untuk membuka pikiran masyarakat yang ingin menghargai karya seni. (lan/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO