JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Nikita Mirzani, artis yang kini tengah tersandung kasus prostitusi, ternyata pernah nyantri di Pondok modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur. Devi, teman Nikita waktu di Gontor mengungkap, sikap genit dan senang mengumbar syahwat telah dilakukan Nikita (yang dulu akrab disapa Nikki), sejak sebelum nyantri di Gontor. Tepatnya di Jakarta. Karena itu ketika di Gontor ia terkenal nakal. Ia yang menginjakan kaki di Pondok Gontor sekitar tahun 2000 silam sering nekat curi-curi waktu untuk berpacaran saat waktu kunjungan.
"Di sana itu saya lupa dia pacaran sama siapa, soalnya memang anak pondok itu perempuan semua," katanya. "Jangankan keluar main, kita keluar selangkah dari gerbang aja, ketahuan sama bagian keamanan pasti diproses. Apalagi kalau ketahuan pacaran," tutur Devi seperti dilansir wartakota.
Baca Juga: Prostitusi di Surabaya, Pria asal Lamongan Tonton Istrinya Disetubuhi Hidung Belang
Devi melanjutkan kalau pacar Nikita pernah berpura-pura menjadi kakaknya dan berduaan di ruang tamu pondok pesantren. Mantan istri Sajad Ukra ini dengan bangganya memamerkan bekas ciuman sang pacar di lehernya.
"Soalnya pernah saya ingat betul, dia pernah tunjukin bekas ciuman di lehernya habis kunjungan," paparnya. "Dia bilang, 'Mau lihat nggak, mau lihat nggak, gue baru dicipok nih sama pacar gue'."
"Tapi, waktu kunjungan juga sebenarnya nggak bisa pacaran," pungkasnya menirukan ucapan Nikita saat itu. "Karena kunjungan cuma di ruang tamu."
Baca Juga: Inul Daratista Rayakan Ultah Anak Selama 3 Hari Berturut-turut, Undang Adella hingga New Monata
Devi mengungkap, Nikita Mirzani kerap membicarakan tentang sosok pacarnya dan beberapa hal intim yang pernah dilakukannya bersama sang pacar di Jakarta.
"Saya ketemu dia itu seingat saya waktu saya kelas dua, nah Nikita kelas satu, baru masuk. Kita tinggal sebelahan rayonnya (wisma-red) di pondok dulu. Nikita memang orangnya rame dari dulu, terus beda juga kayak temen-temen seumurannya, kalau orang-orang ngomongin ngaji, dia itu malah ngomongin pacarnya yang ada di Jakarta," kata Devi lagi.
Perilaku Nikita tersebut awalnya dianggap wajar oleh para santri lainnya, lantaran Nikita memang berlatar belakang dari Jakarta.
Baca Juga: Mahalini Tepis Rumor Rizky Febian Pernah Lakukan Kekerasan
Namun, seiring dengan kenakalan yang dilakukan Nikita, cerita tentang alasan Nikita masuk dalam pondok pesantren pun terkuak.
"Ada yang bilang kalau bapaknya lulusan pesantren, jadi pas tahu Nikita nakal begitu, dia masukin Nikita ke pesantren. Kelihatan sih, sehari-hari dia memang nakal, sering ngelanggar peraturan pondok, dia juga sering masuk Mahkamah atau disidang sama kakak kelas IV, V dan VI atau setingkat SMA," ungkapnya.
Ini berarti orang tua Nikita salah dalam memahami pesantren. Ia menganggap pesantren sebagai tempat “pembuangan” anak-anak nakal.
Baca Juga: Pemicu KDRT: Ferry Irawan Tak Berikan Nafkah Materi, Venna Melinda Tak Berikan Kebutuhan Biologis
Namun, kenakalan Nikita tidak berlangsung lama, karena ia ketahuan mencuri dan berhubungan di luar batas. Nikita pun dipanggil oleh pengurus pondok dan menjalani sidang.
Karena kesalahan Nikita sudah tidak dapat lagi ditoleransi, Nikita pun akhirnya dikarantina di dalam kamar bagian keamanan pondok selama seminggu. Setelah itu orang tuanya dipanggil agar menjemput Nikita untuk dibawa pulang. Ini berarti Nikita dikeluarkan dari Pondok Gontor.
Sementara para pakar hukum menilai Nikita sebagai PSK, bukan korban. "Kalau ini perempuan sebagai pelaku, karena istilah bahasanya dia adalah melacurkan diri atau melakukan prostitusi sendiri dengan fasilitas calo," kata Mudzakir selaku Pakar Hukum Pidana. Reza Indragiri Amriel yang merupakan seorang Kriminolog sekaligus Pakar Psikologi Forensik juga mengungkapkan hal senada.
Baca Juga: Polda Jatim Berantas Prostitusi di Tretes
"Apakah NM (Nikita Mirzani) memenuhi kriteria sebagai orang yang tereksploitasi?" tanya Reza tegas. "Saya rasa tidak. Faktanya, dia dan tak sedikit orang sukarela, berencana dan sengaja melacur. Sehingga, secara substansif, sesungguhnya dia jelaslah bukan korban. Melainkan pelaku juga," jelasnya. (wartakota/wowkeren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News