SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, Kabupaten Sumenep, mengeluarkan peringatan bagi nelayan. Dalam peringatan itu, nelayan diimbau lebih berhati-hati ketika melaut. Pasalnya, perubahan kecepatan angin dan tinggi gelombang bisa berubah sewaktu-waktu.
“Kemungkinan seperti ini bisa terjadi di seluruh wilayah perairan, bukan hanya di satu titik,” terang Kepala BMKG Kalianget, Kabupaten Sumenep, Joko Sulistiyo, Selasa (29/12).
Baca Juga: Jadi Penyambung Lidah dengan Pemerintah, HNSI Sumenep Siap Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan
Perubahan kecepatan angin dan tinggi gelombang tersebut, terang Joko, biasanya disebabkan oleh keberadaan awan cumulonimbus, sebuah awan berwarna hitam yang posisinya menjulang ke atas langit. Apalagi pada bulan Februari 2016 mendatang, cuaca tersebut semakin mengerikan, karena bulan tersebut merupakan puncak musim hujan.
Oleh sebab itu, dia mewanti-wanti nelayan waspada ketika melaut, karena khawatir hal itu bisa terjadi di perairan Kabupaten Sumenep. “Bahkan tidak hanya bagi nelayan, semua aktivitas pelayaran diharap berhati-hati,” ujar Joko.
Untuk saat ini, kondisi cuaca di Kabupaten Sumenep baik di wilayah daratan maupun perairan masih relatif normal, berawan dan cenderung turun hujan. Sementara kecepatan angin, dominan berasal dari arah barat dan barat laut dengan kecepatan berkisar 22-24 kilometer per jam.
Baca Juga: Demi Ekosistem Laut, 105 Modul Rumah Ikan Siap Ditenggelamkan Nelayan Sumenep
Begitu juga dengan tinggi gelombang belum membahayakan, terutama di kepulauan. Seperti di wilayah perairan Masalembu, Kangean, Sepudi dan sekitarnya masih normal, dengan ketinggian tidak sampai mencapai 1 meter, karena hanya berada di posisi 0,8 meter.
“Tapi sekali lagi, cuaca itu bisa berubah sewaktu-waktu,” tandas Joko. (smn2/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News