MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Tahun 2016 baru melaju delapan hari, namun puluhan korban sudah berjatuhan dan harus dirawat intensif di rumah sakit akibat Demam Berdarah Dengue (DBD). Puluhan korban dari Kabupaten Mojokerto tersebut paling banyak dari empat kecamatan, yakni Pacet, Sooko, Mojosari dan Gondang yang sekaligus dinyatakan sebagai daerah endemis DBD.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes) Kabupaten Mojokerto Mudji Taher, Jumat (8/1) mengatakan, ke-26 warga Kabupaten itu dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, RSUD Dr Soekandar Mojosari, RS Kartini, RSI Sakinah serta RS Sumberglagah Pacet.
Baca Juga: Sarasehan HUT ke-76, Pataka Kodam V Brawijaya Dijamas 7 Sumber Mata Air Kerjaan Majapahit
”Dibandingkan periode yang sama tahun kemarin, jumlah penderita DBD memang naik dalam minggu ini. Hal itu dikarenakan musim hujan yang turunnya tidak pasti justru membuat pertumbuhan nyamuk aedes aegypti semakin optimal,” kata Mudji.
Mudji pun mengimbau, agar masyarakat rutin melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara 3 M, yakni mengubur, menguras dan menutup tempat-tempat genangan air yang selalu menjadi sarang nyamuk. Khususnya wilayah yang tahun lalu paling banyak penderita DBD, diantaranya Kecamatan Kutorejo dan Kemlagi.
Kabid Keperawatan RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Swi Sehati, mengatakan, saat ini yang dirawat disana ada 18 orang, dimana 14 diantaranya adalah anak-anak.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Berangkatkan 6.596 Peserta Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya
“Awal tahun 2016 ini memang ada peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang rata-rata hanya 2-4 pasien dalam sebulan. Kebanyakan kondisi mereka sudah memburuk saat dirujuk ke rumah sakit. Trombositnya di bawah 100, bahkan paling parah di bawah 20,” jelas Swi, Jumat (8/1).
Swi juga menghimbau, agar para orang tua mengenali gejala DBD. “Jika muncul tanda-tanda awal segera diperiksakan agar bisa ditangai secara dini. Selain itu faktor kebersihan lingkungan juga sangat penting,” pintanya. (gun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News