Bea Cukai Butuh 1.400 Pegawai Baru, Calon Pegawai Harus Siap Dilatih Kopassus

Bea Cukai Butuh 1.400 Pegawai Baru, Calon Pegawai Harus Siap Dilatih Kopassus

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Direktorat Jenderal (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membutuhkan 1.400 pegawai baru dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Dari total kebutuhan tersebut, posisi paling besar yang dibutuhkan adalah mengisi bidang pelayanan dan pengawasan.

"Kalau paling banyak untuk di lapangan, seperti pelayanan dan pengawasan," kata Kushari Suprianto, Sekretaris Jenderal DJBC dilansir dari detikFinance, Minggu (10/1/2016)

Baca Juga: 5,9 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp8,25 M Dimusnahkan Bea Cukai Sidoarjo

Khususnya adalah sisi laut, menurut Khusari, dibutuhkan banyak pegawai di kawasan pelabuhan. Hal ini dikarenakan fokus Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menjadikan sektor maritim sebagai salah satu kekuatan ekonomi Indonesia.

"Karena kan untuk aspek pengawasan, di laut sekarang perlu banyak pegawai," jelasnya.

Sementara untuk jenjang pendidikan yang diterima cukup beragam, mulai dari lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Diploma hingga Strata 1 (S1). Khusari menyatakan level pendidikan yang dicari nantinya disesuaikan dengan posisi yang diinginkan.

Baca Juga: Satpol PP dan Bea Cukai Malang Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal saat Jambore Satlinmas

"Sebetulnya porsinya ada, tapi paling banyak D1, D3 untuk pelayanan, jurusannya kan perkapalan. Terus kalau administrasi ya jurusannya perbendaharaan, tapi kalau dari internal kan ada D3. SMA juga bisa tapi disekolahkan lagi ke S1 buat menambah pengetahuan soal kepabeanan," terangnya.

Di sisi lain, untuk berseragam , ternyata bukan persoalan mudah. Para calon pegawai harus mengikuti serangkaian tes tertulis hingga pendidikan semi militer bersama Komando Pasukan Khusus (Kopassus), TNI AD.

Masih kata Kushari, calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) DJBC awalnya harus mengikuti tes administrasi dan tes tertulis yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), bersamaan dengan calon PNS lainnya.

Baca Juga: Satpol PP Kabupaten Malang dan Bea Cukai Sosialisasikan Gempur Rokok Ilegal lewat Konser

Selanjutnya, para calon yang lulus akan mengikuti pendidikan di Ditjen yang bekerjasama dengan Kopassus. Pelatihan semi militer akan diberikan karena tugas pegawai cukup berat, terutama yang berada di wilayah perbatasan.

"Ini kita sebut dengan Kesamaptaan, pelatihnya dari Kopassus. Biasanya 5 minggu," kata Kushari.

Tidak hanya itu, dalam pelatihan juga akan diberikan pendidikan untuk keahlian khusus. Misalnya tugas yang akan dijalankan sebagai intelijen, maka perlu pelatihan intelijen. Begitu juga soal perkapalan dan yang lainnya.

Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL

"Kalau intelijen ya diberikan pelatihan intelijen. Kalau Anak Buah Kapal (ABK) ditambahin lagi kemampuan kapal, melaut. Jadi spesifikasinya lagi," terangnya.

Proses tersebut ditutup dengan pemeriksaan kesehatan. Ini bisa memungkinkan calon pegawai tidak lulus, bila ternyata tidak memenuhi standar yang ada. (dtf/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Panitia Lokal Sirkuit Mandalika Diduga Unboxing Motor Ducati Secara Ilegal':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO