Produksi Minyak Mentah Blok Cepu belum Capai Puncak

Produksi Minyak Mentah Blok Cepu belum Capai Puncak Lokasi lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro saat ini belum bisa mencapai puncak. Itu disampaikan kepala Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Ali Mashar.

Saat ini produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip Blok Cepu sekitar 150 ribu barel per hari. Sementara, target puncak produksi sebanyak 205 ribu barel per hari.

Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian

"Sekarang belum bisa mencapai target puncak produksi itu. Kita boleh berharap, tetapi kenyataan di lapangan kan berbeda,” ujarnya.

Ali Mashar menyebutkan, pihak SKK Migas Jabanusa maupun operator lapangan migas Banyu Urip yakni ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) belum bisa memberikan kepastian kapan target puncak produksi itu akan terpenuhi. Namun, kata dia, secepatnya akan lebih baik. “Kalau bisa ya Maret nanti bisa terpenuhi,” terangnya.

Ia menyebutkan, meski harga minyak sedang turun, produksi minyak di sejumlah lapangan migas tetap digenjot. Saat ini, kata dia, kebutuhan minyak mentah nasional sekitar 1,5 juta barel per hari, namun produksi minyak mentah nasional hanya sekitar 820 ribu barel per hari. Artinya masih ada selisih sekitar 800 ribu minyak mentah yang kini terpaksa impor.

Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik

Ia mengatakan, seiring turunnya harga minyak mentah dunia banyak operator migas yang kini berencana memberhentikan sejumlah karyawannya. Seperti halnya Chevron yang berencana merumahkan ratusan karyawannya. Namun, kata dia, pihak SKK Migas meminta agar rencana itu merupakan jalan terakhir.

“Bukan hanya operator migas saja yang melakukan efisiensi di tengah turunnya harga minyak dunia ini, melainkan SKK Migas juga melakukan efisiensi. Misalnya, biaya operasional pegawai SKK Migas juga dikurangi,” ujarnya.

Sementara itu menurut Juru Bicara EMCL, Rexy Mawardijaya, produksi minyak mentah lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu dinaikkan secara bertahap. Sebelumnya, produksi minyak mentah sekitar 130 ribu barel per hari, kemudian dinaikan menjadi 150 ribu barel per hari, dan akan dinaikkan lagi sekitar 160 ribu barel per hari.

Baca Juga: SMAN 1 Tuban Juarai Kompetisi Student Company Regional EMCL

Produksi minyak mentah itu dihasilkan dari 48 sumur di lapangan Banyu Urip. Produksi minyak mentah itu lalu diolah di fasilitas pengolahan pusat kemudian dialirkan melalui pipa darat dan pipa laut ke kapal tangker Gagak Rimang di pantai utara Tuban.

Cadangan minyak mentah lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro itu diperkirakan mencapai 450 juta barel. Selain itu, EMCL dengan Pertamina Eksplorasi dan Produksi (PEPC) juga sedang mengembangkan potensi gas bumi di lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kecamatan Ngasem, Tambakrejo, dan Purwosari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO