Beredar Isu Kebangkitan PKI, Banser dan MUI Blitar Rapatkan Barisan

Beredar Isu Kebangkitan PKI, Banser dan MUI Blitar Rapatkan Barisan ilustrasi

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Blitar diharapkan bersatu dan mewaspadai kemungkinan munculnya kembali penyebaran paham komunis di daerah setempat.

Peringatan itu dilatarbelakangi beredarnya informasi adanya gerakan untuk menghidupkan kembali paham komunis ke sejumlah daerah di tanah air, termasuk di Kabupaten Blitar. Terlebih, beberapa waktu lalu juga sempat beredar broadcast message terkait kegiatan di Blitar Selatan.

Baca Juga: Situs Persada Sukarno Minta Pemerintah Bentuk Tim Kajian Hari Peristiwa G30S/PKI

"Kami sudah melakukan pengecekan ke lokasi yang dimaksud, tapi hasilnya nihil. Akan tetapi kami terus mengimbau agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan," jelas Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya, Rabu (11/5).

Polisi juga sudah menyebar anggota intelejen untuk mengawasi dan menyelidiki beberapa wilayah yang diduga rawan tumbuh kembali bahaya laten . Juga, mulai mengawasi pergerakan berbagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang mencurigakan.

"Anggota kami selalu kami siagakan untuk memantau beberapa daerah yang memang selama ini ditengarai sebagai tempat munculnya kembali ," jelasnya.

Baca Juga: Aksi Damai DPW FPI Tolak LGBT Direspons Positif DPRD Pamekasan

Sementara munculnya kembali gerakan di Indonesia juga direspon oleh Barisan Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama Kabupaten Blitar dengan merapatkan barisan dan meningkatkan kewaspadaan.

“Saat ini semua anggota Banser mulai dari tingkat satuan koordinasi rayon, bahkan desa diminta lebih meningkatkan kepekaan terhadap gerakan Partai Komunis Indonesia atau di 22 kecamatan dan di 248 desa di Kabupaten Blitar,” kata Imron Rosadi, Ketua Banser Kabupaten Blitar.

Lanjut Imron, saat ini sebagian besar dari mereka yang mengagumi ideologi komunis dari kalangan generasi muda yang masih labil dan belum memahami betul bagaimana dampaknya. Hal itu terlihat dengan pemakaian atribut , seperti baju dan pin bergambar palu arit oleh kalangan kaum muda beberapa waktu lalu.

Baca Juga: MUI Blitar Respons Cerita Mistis Warga Sadeng yang Mengaku Didatangi Korban Ledakan Bahan Petasan

"Berdasarkan pantauan Banser, sampai saat ini belum ditemukan keberadaan di Kabupaten Blitar. Tapi Banser akan terus mengoptimalkan koordinasi dengan pihak terkait seperti Kepolisian dan TNI untuk pengawasan keberadaan di wilayah Kabupaten Blitar," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Majelis Ulama Indonesia kabupaten Blitar. Humas MUI Jamil Mashadi menyatakan, laten komunis tidak bisa disepelekan. Apalagi juka melihat sejarahnya beberapa wilayah di Kabupaten Blitar di masa lalu seperti Srengat, Wonodadi, Bakung, dan Tambakrejo yang pernah menjadi basis .

"Kalau sebuah paham sudah bertentangan dengan dasar Negara, berarti sesuatu yang berbahaya dan harus dicegah, karena dapat mengancam kedaulatan NKRI," kata Jamil.

Baca Juga: MUI Blitar Dukung Pencabutan Izin dan Penutupan Padepokan Gus Samsudin

Ia juga berpesan agar masyarakat selalu bersinergi dengan pemerintah maupun aparat untuk menangkal bangkitnya , dan tidak bertindak sendiri-sendiri. (tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO