JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Aksi seorang pria yang berenang di sungai Ciliwung ini memantik perhatian banyak orang. Termasuk iring-iringan perahu yang mengiringi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Sungai Ciliwung. Mereka bahkan sempat terkejut melihat aksi seorang pria yang berenang di tengah derasnya arus sungai itu. Pria berkepala plontos itu tampak membawa sepucuk surat yang ditutup plastik.
Hanya kepalanya yang tanpa rambut dan amplop putih yang terlihat di permukaan sungai berwarna cokelat. Tampaknya pria yang belum diketahui namanya itu ingin memberikan undangan kepada Ahok.
Baca Juga: Politikus PDI Perjuangan Ungkap Alasan Ahok Layak Maju di Pilgub Sumut 2024
Pria yang sempat meneriakkan nama Ahok saat melintas di Condet, Jakarta Timur, tersebut sempat kecewa karena usahanya menghampiri perahu sang gubernur gagal. Tapi ia kemudian menghampiri perahu karet rombongan gubernur lain.
Dia langsung menunjukkan undangan dari Kampoeng Condet Lestari. Mereka mengundang Ahok untuk hadir dalam acara Perencanaan Kampoeng Condet Lestari sebagai Kawasan "Salak" Jakarta pada Rabu, 25 Mei mendatang. Pria itu berharap Ahok datang.
Ahok didampingi Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) meninjau langsung Sungai Ciliwung yang akan dinormalisasi.
Baca Juga: Viral Ahok Bilang Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, PAN pun Bereaksi
Penelusuran dimulai dari Jembatan Gedong, Kalibata, melewati Pasar Minggu dan Condet. Penelusuran rencananya berakhir di bibir sungai yang terletak di Kampung Melayu.
Sepanjang penelusuran Sungai Ciliwung, rombongan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta wartawan didampingi Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam). Seluruh rombongan menggunakan perahu karet jenis LCR.
Berdasarkan pantauan Tempo, air sungai masih terlihat cokelat kehitaman. Sampah-sampah masih banyak tersangkut di bantaran sungai. Tak jauh dari situ masih ditemui rumah warga di atas ketinggian 2-10 meter. Tak jarang ada rumah yang dibangun tepat di bibir sungai.
Baca Juga: Ahok Pengibar Politik Identitas Tingkat Tinggi, Pernah Diberi Gelar Sunan Kalijodo
Sebanyak 20 perahu karet yang terdiri atas 12 perahu TNI dan delapan perahu milik Pemprov DKI Jakarta sempat menemui kesulitan. Perahu sempat beberapa kali mati lantaran baling-baling tersangkut sampah. Sampai berita ini ditulis, penelusuran sungai masih berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News