PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Perpustakaan Umum di Kabupaten Pamekasan pada hari-hari bulan Ramadan menjadi tempat favorit bagi para mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum untuk menunggu buka puasa sambil belajar maupun berselancar di dunia maya.
Menurut Moh.Zaini, Kepala Perpustakaan Umum Pamekasan, selama bulan Ramadan ada peningkatan jumlah pengunjung hampir 40%. Itu antara lain dipengaruhi siswa yang libur.
Baca Juga: Safari Ramadan di Kecamatan Tlanakan, Pj Bupati Pamekasan Berikan Santunan untuk Anak Yatim
"Suasanaperpustakaansendiri kita buat nyaman, baik untuk berdiskusi, belajar,kerja kelompok serta untuk berselancar di dunia Maya," ungkap Zaini.
Di Kabupaten Pamekasan ini, Zaini melihat adanya budaya pembaca edukatif. Artinya budaya yang mulai tumbuh,daripada nongkrong di warung atau di jalan,lebih baik nongkrong di perpustakaan sambil belajar. "Hal ini cukup baik untuk pola belajar masyarakat di Pamekasan," jelas dia.
Di perpustakaan umum ini, disediakan 2 referensi, yaitu internet dengan kapasitas 220 Mpbs. Ini tertinggi di seluruh perpustakaan di Indonesia. Semua itu gratis 24 jam tanpa password. Referensi lain yang disediakan adalah buku. "Biasanya mereka membuka internet dulu yang didalamnya ada referensi, kemudian mereka mencari di buku, jadi kita sediakan semua kebutuhan para pembaca untuk kenyamanan dan kemudahan serta kepuasan masyarakat," urai Zaini.
Baca Juga: Safari Ramadan Hari ke-2, Pj Bupati Pamekasan Ucapkan Terima Kasih atas Kondusivitas Selama Pemilu
Perpustakaan umum Pamekasan disiapkan sebatgai perpustakaan terpadu. "Jadi kita akan memisahkan antara manual (buku) dengan digital. Mulai saat ini kita sudah sediakan 3 ribu judul digital dengan target 1 juta judul dan itu kita lakukan secara bertahap, karena masih ada kendala ruangan yang masih kurang," jelas Zaini.
Lebih lanjut disampaikan, perpustakaan ini juga disiapkan sebagai perpustakaan interplaner. "Jadi perpustakaan bukan menyediakan ilmu pengetahuan saja, tetapi melangkah pada upaya pemberdayaan, karena kita tidak mau hanya menciptakan orang pinter,tapi tidak bisa memperdayakan dirinya dan orang lain. Atau seperti perpustakaan keliling saja. Pinter tapi kerjanya hanya muter-muter kebarat dan ketimur saja,"pungkas Zaini.
Menurut Dedy dan Baihaqi yang memang sering ke perpustakaan, di perpustakaan Pamekasan,suasana cukup nyaman untuk internetan, apalagi gratis dan kalau nyari buku lengkap. "Jadi tugas bisa cepat selesai,"ujar Dedy sambil terus memainkan laptop yang dibawa sendiri. (err/ns)
Baca Juga: Pemkab Pamekasan Gelar Safari Ramadan di 13 Kecamatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News