GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas mengikuti praktik membuat rolade dan abon bandeng, kemarin.
Pelatihan yang bertempat di Balai Desa Kedanyang Kecamatan Kebomas ini dikemas dalam kegiatan diseminasi kebijakan iklim usaha sektor industri Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Pemkab Gresik.
Baca Juga: Kejari Gresik Belum Ungkap Peran 11 Penyedia di Kasus Korupsi Hibah UMKM
Selain rolade dan abon, para ibu rumah tangga juga diajarkan membuat menu ekado dan tempura. Empat menu itu diajarkan instruktur dari Universitas International Semen Indonesia (UISI). Kesemuanya berbahan dasar ikan bandeng.
Dipilihnya bahan bandeng tersebut atas permintaan warga setempat, karena selama ini produksi bandeng di desa setempat sangat melimpah. Terlebih, pada saat musim panen bandeng, banyak ikan yang berukuran kecil terpaksa dijual murah. Nantinya kalau sudah bisa membuat makanan ini tentu akan memberikan nilai ekonomis.
Saat rolade bandeng diangkat dari penggorengan, semua para ibu yang ikut mencoba mencicipi. “Enak, saya akan mencoba di rumah,” tutur Sriwahyuni (49) yang mencoba pertama kali. “Menu ini pasti laku dijual,” tambahnya optimis.
Baca Juga: Rugikan Negara Miliaran Rupiah, Masyarakat Minta Kejari Gresik Bongkar Penikmat Korupsi Hibah UMKM
Hal senada juga disampaikan para perangkat desa saat disuguhi menu karya ibu-ibu di desanya tersebut. “Sip” tutur Kades Kedanyang, Almuah.
Dipilihnya ikan bandeng sebagai bahan pelatihan tersebut karena Desa Kedanyang adalah salah satu desa penghasil bandeng. Meski banyak perumahan baru yang berkembang di desa ini, namun luas areal tambak masih 256,36 hektar dengan produksi sebanyak 1,5 ton per hektar.
Hal ini disampaikan Almuah. Ia menyatakan, luas areal tambak di Kedanyang tidak pernah berkurang bahkan bertambah. Karena beberapa areal persawahan kala musim tertentu dirubah menjadi areal tambak.
Baca Juga: Kejari Gresik Akhirnya Tahan Joko, Tersangka Kasus Korupsi Hibah UMKM Diskop Gresik
Selain difasilitasi oleh pemerintah, UISI, Diskop UKM dan Perindag juga mengajak PT Laras Food untuk memberikan pemahaman industri mulai dari yang paling dasar sampai pada pemasaran.
Antusias para ibu tampak ketika pihak UISI menjelaskan tentang produksi dan memulai industri kecil baru. Beberapa pertanyaan itu misalnya, di mana harus membeli plastik? Bagaimana izinnya? Bagaimana pemasarannya? Satu per satu dijelaskan oleh pihak UISI.
“Kami siap mendampingi sampai ibu bisa. Untuk produksi, kemasan, pemasaran kami akan siap membina,” ujar Kabid Perindustrian, Diskop UKM dan Perindag Pemkab Gresik, Ilmul Yaqien.
Baca Juga: Kepala Desa di Benjeng Ngaku Diusir Siska saat Perjuangkan Warga Terbelit Utang Koperasi
“Kami setiap bulan ada agenda pameran, nanti kalau ibu- ibu sudah berproduksi akan kami ikutkan pameran. Tampilkan produksi dengan membawa ciri khas masing-masing," sambungnya memberikan motivasi.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan Pemkab Gresik, Moh. Najikh mengaku pihaknya hanya membantu dan memfasilitasi. "Mulanya kami menginventarisir produk lokal yang sudah ada kemudian meningkatkan produk lokal tersebut dengan memberikan pelatihan peningkatan kualitas produk, pengemasan serta pemasaran," katanya.
Ditambahkan ia, ada sesuatu yang khas di desa Kedanyang karena masih tingginya produk perikanan bandeng di desa tersebut serta banyaknya tenaga potensial. "Kami menggandeng beberapa institusi. Baik dari perguruan tinggi maupun swasta untuk bersama-sama membantu," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Siska, Kabid Koperasi Diskoperindag Gresik yang Terjerat Korupsi Hibah UMKM Dikenal Sederhana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News