PAMEKASAN (bangsaonline) - Tingginya angka golput di Kabupaten Pamekasan, menjadikan Bakesbangpol disoal. Namun, Bakesbangpol lebih berpegang kepada undang-undang Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Pemilihan Umum, yang intinya, itu menjadi tanggung jawab KPU.
Kepala Bakesbangpol Pemkab Pamekasan Herman Kusnadi mengatakan, terkait masalah Pemilu bukanlah tugas murni Bakesbangpol, tetapi menjadi kewajiban KPU wilayah itu.
Baca Juga: Gelar Wisuda ke-V, Ketua STISA Pamekasan Apresiasi Perjuangan Wisudawan
“Kita hanya memasilitasi, sesuai dengan pasal 126 Undang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Pemilihan Umum,” katanya usai menemui aktifis Kopaja.
Dikatakan Herman, desakan Kopaja agar Bakesbangpol lebih memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, telah dilakukan oleh pihaknya dengan maksimal, tidak hanya tentang Pemilu saja, tetapi berbagai pendidikan politik lainnya.
“Pendidikan politik yang kita maksud itu bukan hanya masalah Pemilu, banyak pendidikan politik itu. Forum lintas partai itu pendidikan politik, wawasan kebangsaaan itu pendidikan politik, kesadaran bela negara itu pendidikan politik, empat pilar kebangsaan itu pendidikan politik,” urainya.
Baca Juga: Sepanjang 2024, Damkar Pamekasan Tangani 174 Kebakaran dan 13 Animal Rescue
“Kalau berbicara Pemilu murni, itu ranahnya KPU, bukan kita,” sambung mantan Sekda Kabupaten Pamekasan itu.
Herman memastikan, meskipun demikian, pihaknya akan terus berupaya keras agar angka Golput di wilayah itu terus berkurang, dan Bakesbangpol akan memaksimalkan perannya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat.
Sebelumnya, kerja Bakesbangpol Pamekasan disoal oleh LSM. “Kami mempertanyakan peran Bakesbangpol dalam upaya memperikan pendidikan politik, sebab angka golput di Kabupaten Pamekasan dan apatisme masyarakat terhadap politik sangat tinggi,” kata Ketua Komunitas Parlemen Jalanan (Kopaja) Iam Kholil, usai audensi dengan Bakesbangpol, Rabu (02/07).
Baca Juga: Pimpin Upacara Hari Bela Negara ke-76, Pj Bupati Pamekasan: Momentum Perkuat Kesatuan Bangsa
“Menurut kami, golput tinggi karena peran Bakesbangpol kurang maksimal. Jika dimaksimalkan program itu, saya yakin angka golput akan berkurang, serta angka apatisme dari masyarakat juga akan berkurang,” sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News