Jelang Ramadhan, Disperindag Nganjuk Imbau Warga Waspada Mamin Mengandung Zat Berbahaya

Jelang Ramadhan, Disperindag Nganjuk Imbau Warga Waspada Mamin Mengandung Zat Berbahaya Kepala Disperindag Heni Rochtanti, Camat Kota Nganjuk, saat sesi foto bersama para peserta sosialisasi bahaya pangan. foto: BAMBANG DJ/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggencarkan sosialisasi tentang pengawet makanan kepada pelaku usaha kecil dan ibu rumah tangga.

Sosialisasi ini dilakukan Disperindag dalam peningkatan kualitas pangan masyarakat, serta bentuk perhatian terhadap ibu rumah tangga agar mewaspadai dampak yang ditimbulkan terhadap makanan yang mengandung zat-zat terlarang.

Baca Juga: Cegah Kenaikan Harga Jelang Ramadhan, Pemkab Nganjuk Gelar Pasar Pangan Murah

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Disperindag Dra Rr Heni Rochtanti MM dengan menghadirkan narasumber dari Analis Pemeriksa Sarana Obat dan Makanan (PSOM) Balai Penelitian Pengawasan Obat dan Makanan (BPPOM) Jatim Dra Dwi Sutanti Apt. Hadir pula dalam acara ini Camat Kota Nganjuk Tri Wahju Kuntjoro SSos MM, serta para peserta yang merupakan ibu-ibu dan kader PKK Kecamatan. Acara bertempat di Aula pendopo Kecamatan kota Nganjuk.

Heni Rochtanti mengatakan sosialisasi ini digelar lantaran beberapa hari ini sudah memasuki bulan puasa di mana banyak ditemui berbagai pelaku usaha kecil yang menjual hasil olahan seperti kue dan makanan ringan lainya, termasuk para ibu rumah tangga. Untuk itu, melalui sosialisasi ini, diharapkan mereka lebih memahami keamanan hasil produksi yang akan di­konsumsi sendiri dan keluarga atau dipasarkan kepada ma­s­yarakat.

“Sebelum jatuhnya korban, langkah antisipatif harus kita lakukan secara terus menerus,” kata Heni kepada Bangsaonline.com.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkab Nganjuk Gelar Operasi Pasar

“Saya berharap peran orang tua dan tenaga pendidik juga harus aktif untuk menjaga kualitas jajanan anak-anaknya baik di sekolah maupun di rumah,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan Tri Wahyu Kuntjoro. Dewasa ini, kata dia, masyarakat sudah sepatutnya bisa memahami bahaya zat kimia yang terkandung dalam makanan tertentu agar mereka dapat terhindar dari penyakit yang membahayakan.

“Saya berharap ambil manfaat pada acara ini dan sebarkan ke tetangga di lingkungan sekitar, agar tidak lagi kasus akibat keracunan makanan,” kata Tri.

Baca Juga: Dalam 2 Jam, 2.500 Liter Minyak Goreng di Nganjuk Ludes Terjual

Ia menjelaskan, kandungan zat kimia berbahaya dalam makanan, seperti pengawet, jika dikonsumsi secara terus menerus dapat menjadi ancaman kesehatan bagi generasi kita di masa mendatang.

Sementara PSOM Dra Dwi Sutanti Apt, mengungkapkan pihaknya akan melakukan sidak dan mengambil sampel makanan saat Ramadhan nanti guna mengecek apakah terdapat makanan yang mengandung zat berbahaya atau tidak. Pemeriksaan sampel ma­kanan ini akan dilakukan bersama instansi Kantor Ketahanan Pangan Daerah, Disperindag, dan Dinas Kesehatan.

"Tak sedikit jajanan dan makanan yang kerap ditemukan dari hasil pengecekan makanan dan jajanan yang dijual bebas di masyarakat ternyata terindikasi banyak mengandung zat pengawet berbahaya, seperti jenis borax dan formalin. Jajanan itu antara lain berupa kerupuk, pentol, tahu, tempe, dan jenis makanan ringan lainnya. Saya imbau kepada pelaku usaha makanan agar lebih mengutamakan kesehatan para konsumen selain memikirkan kuntungan besar dari hasil daganganya," kata Dwi. (bam/rev)

Baca Juga: Gandeng Bea Cukai Kediri, Disperindag Nganjuk Gelar Sosialisasi Peredaran Rokok Ilegal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video '2 Jam, 2.500 Liter Minyak Goreng Murah Ludes Terjual':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO