Dampak Broken Home Terhadap Psikologis Anak

Dampak Broken Home Terhadap Psikologis Anak Ilustrasi

Beberapa psikolog menyatakan bahwa bantuan yang paling penting yang dapat diberikan oleh orangtua yang bercerai adalah mencoba menenteramkan hati dan meyakinkan anak-anak bahwa mereka tidak bersalah. Yakinkan bahwa mereka tidak perlu merasa harus ikut bertanggung jawab atas perceraian orangtuanya.

Orang tua harus tetap menguasai emosi, perasaan, maupun pikiran. Meski orang tuanya telah berpisah, bukan berarti si anak hanya boleh memilih satu orang tua saja. Pasalnya bagaimanapun juga anak masih butuh ayah dan ibu. Jadi jangan putuskan hubungan anak dengan sosok salah satunya.

Dan di sini, butuh pula kepekaan orang tua untuk mengerti apa yang dibutuhkan seorang anak akan perasaannya. Orang tua yang memiliki hak asuh anak boleh memberitahukan tentang pasangannya, namun bukan berarti menjelek-jelekkan satu sama lain. Kalau kita memburuk-burukkan mantan pasangan, anak akan berada dalam posisi dituntut untuk memilih salah satunya, baik itu memilih seorang ibu atau ayahnya. Biarkan mereka melihat dan tahu sendiri sehingga bisa mengambil keputusan sendiri.

Dan dampak lain dari perceraian juga dapat menimbulkan stress dan trauma untuk memulai hubungan baru dengan lawan jenisnya. Menurut psikiater dari amerika serikat (AS) Thomas Holmes dan Richard Rahe yang meneliti tingkat stress pada manusia, perceraian adalah penyebab stress kedua paling tinggi, setelah kematian pasangan hidup. Konflik yang terjadi pada kedua orang tua sudah pasti akan berimbas kepada anak-anak mereka.

*Penulis adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang (izzularies51@gmail.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO