Tak Punya SIM, 195 PKL Alun-Alun Gresik Tetap Tak Ada Kepastian Bisa Jualan Pasca Direlokasi

Tak Punya SIM, 195 PKL Alun-Alun Gresik Tetap Tak Ada Kepastian Bisa Jualan Pasca Direlokasi PKL di Alun-Alun Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 195 PKL (Pedagang Kaki Lima) yang berjualan Alun-Alun Gresik, Jalan KH. Hasyim saat ini harap-harap cemas. Mereka terancam tak bisa jualan setelah apabila proyek pembangunan Wisata Heritage di alun-alun dimulai.

Sebenarnya mereka sudah disiapkan dua tempat relokasi oleh Pemkab, yakni di sepanjang pinggir jalan Noto Prayitno dan Jalan Kapten Dulasem Kecamatan Kebomas. Namun, sifat relokasi tersebut hanya alternatif atau sementara. Karena hanya sementara, maka para PKL tak mempunyai jaminan untuk bisa berjualan selamanya di tempat tersebut.

Baca Juga: Satpol PP Gresik Tertibkan Pedagang di Trotoar Depan Pasar Baru

Kepala Diskop UKM dan Perindag Pemkab Gresik Agus Budiono kepada BANGSAONLINE.com menjelaskan, hal itu terjadi karena pihaknya tidak akan memberikan SIM (Surat Izin Menempati) kepada para PKL. Sebab, mayoritas yang berjualan di alun-alun bukanlah resmi.

"Mereka banyak yang tidak terdaftar di Diskop UKM dan Perindag. Jadi, kalau yang memiliki lahan tak mengizinkan ditempati, mereka harus kembali pindah," ungkap Agus.

Soal adanya iuran terhadap PKL Alun-alun, Agus mengatakan pihaknya tak tahu menahu. "Saya memastikan retribusi itu tidak masuk ke Diskop. Sebab, PKL itu bukan PKL resmi yang terdaftar di Diskop dengan dilengkapi SIM. Kalau pun PKL mengaku ditarik retribusi, mungkin masuk ke paguyuban atau lainnya, saya tidak tahu," sambungnya.

Baca Juga: Viral, Disorot DPRD Gresik, Sentra PKL MAG Terancam Mati di Lumbung Padi

Meski demikian, Agus mengatakan bahwa pihaknya tetap akan melakukan pembinaan terhadap PKL tak resmi mamupun memiliki SIM tersebut. "Ya sebatas pembinaan, agar mereka saat berjualan tidak melanggar aturan, tidak mengganggu ketertiban umum," pungkasnya.

Sekadar informasi, Pemkab Gresik dalam waktu dekat akan menyulap Alun-Alun menjadi wisata heritage dengan menggelontorkan anggaran awal di APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2017 sebesar Rp 28 miliar. Untuk mewujudkan proyek tersebut, Diskop sudah mengimbau kepada ratusan PKL Alun-Alun agar siap relokasi.

Adapun kemungkinan untuk relokasi PKL itu, yakni di Jalan Kapten Dulasem Kecamatan Kebomas dan di Jalan Noto Prayitno Kebomas yang merupakan lahan milik PT. Semen Indonesia. (hud/rev)

Baca Juga: Malam 25 Ramadan, 500 PKL Mengalap Berkah di Sekitar Makam Sunan Giri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO