Sinta Nuriyah: Berpuasa Bangun Keluhuran Budi Pekerti
JOMBANG (bangsaonline) - Hj Sinta Nuriyah, isteri mendiang KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bertemu masyarakat lintas agama, etnis dan suku serta kelompok masyarakat lainnya di Kabupaten Jombang. Pertemuan itu dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan berpuasa pada bulan ramadhan pada acara Buka puasa dan Sahur bersama.
Baca Juga: Dominasi PKB-Cak Imin Hilang, Wajah PBNU Diwarnai PDIP, Golkar, PPP dan Pejabat Kemenag
Kegiatan bu Sinta, sapaan akrabnya, selama di Jombang diawali dengan menghadiri acara buka bersama di Markas Kodim 0814 Jombang, Minggu (20/7) petang. Selanjutnya, Isteri presiden RI keempat itu mengikuti acara sahur bersama kaum dhuafa di Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang, Senin (21/7) dinihari.
Dalam kesempatan ini, Sinta Nuriyah menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan serta meminta masyarakat tetap menjaga keutuhan bangsa. "Dengan puasa, seharusnya kita mampu menjaga keluhuran budi pekerti kita, sekaligus menjaga keluhuran budi bangsa Indonesia," katanya saat acara buka bersama di Markas Kodim.
Puasa pada Ramadhan, jelas dia, bukan ibadah yang dilakukan karena paksaan. Kewajiban menjalankan ibadah puasa hanya berlaku bagi umat yang meyakininya. "Perintah Allah dalam Al quran jelas, hai orang-orang yang beriman, berpuasalah kamu. Bagi yang tidak beriman ya tidak ada kewajiban," lanjut Sinta Nuriyah.
Baca Juga: Gus Im Mukasyafah? Tahu Saat Bu Sinta Nuriyah Mau Kecelakaan
Dengan begitu, puasa yang dijalankan umat islam pada bulan Ramadhan mengajarkan banyak nilai ketuhanan dan kemanusiaan. "Puasa mengajarkan kita keikhlasan, mengajarkan kita kejujuran, ketulusan dan pengertian kepada sesama," terangnya. "Puasa mengajarkan kita akan nilai dan keluhuran dan budi pekerti," tambah Sinta Nuriyah.
Pesan yang sama disampaikan SInta Nuriyah kala hadir ditengah kaum dhuafa, Gusdurian dan kelimpok lintas agama, etnis dan suku dalam acara sahur bersama di Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang. Dia mengatakan, kehadirannya dalam acara buka bersama sebenarnya menjadi kegiatan yang tak lazim baginya.
Namun, banyaknya permintaan yang datang agar dirinya hadir di suatu daerah saat Ramadhan membuatnya harus menambah waktu untuk menjalin silaturrahmi dengan masyarakat. "Saya mengikuti acara sahur keliling dengan kaum dhuafa ini sudah sejak 13 tahun lalu. Saat Gus Dur masih hidup dan menjadi Presiden," jelasnya.
Baca Juga: Gubernur Khofifah: Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Mengajarkan Persaudaraan Tanpa Batas
"Karena banyaknya permintaan untuk datang dan tidak mungkin saya penuhi semuanya, akhirnya saya mengagendakan untuk buka bersama. Ini semata-mata agar silaturahmi dengan masyarakat tetap terjaga," tambahnya.
Acara sahur bareng di Klenteng Hong San Kiong Gudo juga dihadiri segenap lapisan masyarakat, mulai dari pedagang pasar, tukang becak, serta masyarakat kelas kecil lainnya. Acara tersebut berlangsung gayeng. "Meksi beda agama, suku, bahkan beda rejeki, namun kita semua bersaudara. Nah, sesama saudara itu harus menjaga kerukunan. Mari kita jaga persatuan bangsa," kata Sinta mengimbau.
Terakhir, mantan Ibu Negara Republik Indonesia ini mengajak kaum muslim untuk menjalankan ibadah puasa dan menjadikannya sebagai momentum untuk mempererat tali silaturrahmi dengan sesama. "Marilah momen puasa ini kita jadikan media membangun solidaritas antar sesama," pungkas SInta Nuriyah.
Baca Juga: Buka Bersama Bu Sinta Nuriyah Wahid 2018 di Klenteng Gudo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News