Abu Bakar Al Baghdadi, Pemimpin ISIS, Dapat Pelatihan dari Mossad

Abu Bakar Al Baghdadi, Pemimpin ISIS,  Dapat Pelatihan dari Mossad Edward Snowden secara tegas menyatakan bahwa ISIS bentukan Israel, Inggris dan Amerika Serikat


Jakarta(bangsaonline)Kapolri Jenderal Sutarman menyebut ada puluhan WNI yang pergi ke Suriah. Mereka di sana ikut berperang dan diduga bergabung dengan ISIS.

"Karena kita juga sudah mengidentifikasi juga masyarakat kita yang pergi ke Suriah melalui negara kedua atau ketiga sehingga sampai di sana dan teridentifika‎si lebih kurang ada 56 orang yang berada disana, dan tiga di antaranya beberapa waktu lalu yang meninggal di sana," kata Sutarman di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Senin (4/8/2014).

Karena itu, lanjut Sutarman, tak heran kalau kemudian WNI yang berada di sana berupaya merekrut masyarakat yang lain. Diketahui juga mereka diduga jaringan Santoso yang pernah bermain di Poso.

"Beberapa pernyataan yang menyatakan dukungan, tentu menjadi informasi bagi seluruh bangsa Indonesia, karena ini adalah perjuangan politik, bukan hanya sekedar perjuangan agama," katanya memaparkan.

Selain itu, Sutarman juga tidak menampik adanya upaya perekrutan terhadap masyarakat Indonesia untuk bergabung dengan kelompok ISIS di Indonesia.

"Ada upaya mengajak masyarakat Indonesia dari kelompok ISIS ini untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk bergabung dan berjuang dengan ISIS yang ada di sana," jelasnya.

Baca Juga: Polsek Prajurit Kulon Ikuti Peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan

Sementara Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko menilai keberadaan Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sebagai ancaman. Ia tegas mengatakan, bahwa ISIS tidak boleh berkembang di Tanah Air.

"ISIS nggak boleh berkembang. Kalau berkembang repot negara ini," kata Moeldoko.

Pernyataan itu disampaikan Moeldoko kepada wartawan Markas Besar (Mabes) TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/8/2014) pagi. Ketika itu, ia tengah mengadakan acara halal bi halal bersama para petinggi dan prajurit serta staff di lingkungan TNI.

Menurut Moeldoko, Indonesia adalah bangsa yang pluralis. Maka katanya, keberadaan ISIS sangat meresahkan dan bisa membuat bangsa menjadi terpecah belah jika dibiarkan.

"Bangsa ini menjadi terpecah, karena kalau berbicara pluralisme, itu jadi repot nanti kita. Ada kecenderungan simbol simbol itu menjadi hak milik seseorang. Nggak boleh dong," imbuh Moeldoko saat ditanya soal bahaya keberadaan ISIS di Indonesia.

Ditambahkan Moeldoko, dirinya juga khawatir jika ISIS dibiarkan, berpotensi menimbulkan gerakan makar. "Bisa ke sana (makar-red). Bisa," ucapnya.

"Tapi nanti kita akan bicara lebih jauh (soal ISIS-red). Silahkan tanya minggu depan boleh, saya siapkan," sambung Moeldoko.

Pagi ini Moeldoko akan berangkat ke Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ia mengaku akan bertemu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membahas soal ISIS.

"Saya mau rapat sekarang, sebentar lagi di istana mau rapat bicara tentang ini. Biar nggak ada miss," pungkas Moeldoko seraya berjalan menuju mobil dinasnya untuk berangkat ke Istana Negara.

Sebelumnya, mantan pegawai Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat Edward Snowden menyatakan jika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan organisasi bentukan dari kerjasama intelijen dari tiga negara.

Dikutip dari Global Research, sebuah organisasi riset media independen di Kanada, Snowden mengungkapkan jika satuan intelijen dari Inggris, AS dan Mossad Israel bekerjasama untuk menciptakan sebuah negara khalifah baru yang disebut dengan ISIS.

Baca Juga: Silaturahmi Pj Gubernur Jatim, Kapolri dan Panglima TNI Singgung Insiden Berdarah di Sampang

Snowden mengungkapkan, badan intelijen dari tiga negara tersebut membentuk sebuah organisasi teroris untuk menarik semua ekstremis di seluruh dunia. Mereka menyebut strategi tersebut dengan nama 'sarang lebah'.

Dokumen NSA yang dirilis Snowden menunjukkan bagaimana strategi sarang lebah tersebut dibuat untuk melindungi kepentingan zionis dengan menciptakan slogan Islam. Berdasarkan dokumen tersebut, satu-satunya cara untuk melindungi kepentingan Yahudi adalah menciptakan musuh di perbatasan.

Strategi tersebut dibuat untuk menempatkan semua ekstremis di dalam satu tempat yang sama sehingga mudah dijadikan target. Tak hanya itu, adanya ISIS akan memperpanjang ketidakstabilan di timur tengah, khususnya di negara-negara Arab.

Baca Juga: Kapolri dan Panglima TNI Luncurkan Gugus Tugas Polri Mendukung Program Ketahanan Pangan di Sidoarjo

Berdasarkan dokumen tersebut, pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pun mendapatkan pelatihan militer setahun penuh dari Mossad, Israel. Al Baghdadi juga mendapatkan kursus teologi dan retorika dari lembaga intelijen zionis itu.

Sumber: detik.com, wikipedia/foto bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO