GRESIK, BANGSAONLINE.com - Banyaknya batik khas Gresik yang sudah mulai punah karena tak banyak generasi penerus melestarikannya, menjadi perhatian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sarinah Kabupaten Gresik.
LSM yang dinahkodai para kaum hawa ini gencar turun ke desa-desa untuk menggugah minat masyarakat akan membatik khas Gresik.
Baca Juga: Bupati Gresik Resmikan Galeri Dekranasda untuk Promosikan Produk Unggulan
"Diakui atau tidak, banyak batik khas Gresik yang diwariskan oleh mbah-mbah yang hilang karena tidak ada yang melestarikannya," ujar Ketua Sarinah Gresik, Ir. Hj. Siti Muafiyah kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (22/10/2017).
"Untuk itu, saat ini Sarinah intens mengadakan pelatihan membatik. Kami juga memberikan pelatihan menjahit," katanya.
Adapun peserta pelatihan ini berasal dari kalangam ibu-ibu dari berbagai kecamatan. Saat ini ada 40 peserta yang mendapatkan pelatihan. Mereka diajari membuat pola gambar di kain, mencanting, pewarnaan, nemboki, melepas lilin dan finishing.
Baca Juga: Teken Kerja Sama dengan PT Smelting, Dekranasda Gresik Dorong Batik Lokal Mengglobal
"Soal biaya Sarinah yang menanggung," jlentrehnya.
Bagi mereka yang sudah bisa membatik, diminta untuk memproduksi di rumah masing-masing meski tetap dalam pengawasan dan bimbingan Sarinah.
Selain membimbing, Sarinah juga membantu permodalan. "Soal modal bisa dipinjami dari koperasi kami. Kami juga membantu memasarkan hasil batik mereka di rumah batik Sarinah di Jalan Dr.Wahidin, SH," paparnya.
Baca Juga: Percepat Herd Immunity, DPC Sarinah Gresik Kembali Gelar Vaksinasi
Menurut Muafiyah, banyak faktor yang menyebabkan batik khas Gresik saat ini tak lagi dikenal masyarakat. Di antaranya, tidak adanya generasi penerus yang melestarikannya, dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap para perajin batik tradisional Gresik.
"Ini membuat mereka lama kelamaan gulung tikar. Setelah itu, jejak batik khas Gresik yang mereka buat tidak diketahui oleh masyarakat," paparnya.
"Bahkan, saat ini banyak batik-batik buatan pengrajin lokal yang menjadi ciri khas Gresik, namun kemudian dibeli pengepul lalu diberi merek batik khas daerah lain. Ini kan sebuah ironi," ungkapnya.
Baca Juga: Terus Bergerak Bantu Masyarakat, DPC Sarinah Gresik Gelar Vaksinasi Dosis II
Karena itu, Muafiyah meminta pemerintah Kabupaten Gresik turun tangan untuk memberdayakan para pengrajin batik tradisional tersebut.
"Pemkab Gresik harus memiliki keberanian untuk mendata mereka, membimbing, memberikan pendampingan dan harus bisa membantu mencarikan permodalan agar usaha para pebatik ini maju. Saya yakin kalau para pebatik ini diberikan perhatian, mereka makin semangat untuk melestarikan warisan leluhur mereka," pungkas Ketua DPC PDIP Gresik ini. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News