SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Musyawarah Wilayah (Muswil) V Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) Jawa Timur yang diselenggarakan pada 29 Nopember 2017 di Puncak Ayana, Trawas - Mojokerto memilih secara aklamasi Chandra HP Kusuma sebagai Ketua periode 2017 – 2022.
Sebelumnya, Muswil yang dihadiri oleh utusan 38 DPD BM PAN Kabupaten dan Kota dari seluruh Jawa Timur ini memunculkan dua nama yang menjadi kandidat kuat calon Ketua, yakni Chandra HP Kusuma dan Alfi Rahman.
Baca Juga: PAN Beberkan Alasan Langsung Beri Rekom Gus Barra, tanpa Buka Penjaringan
Setelah melalui dinamika proses musyawarah, mayoritas peserta muswil menghendaki Chandra untuk duduk di kursi nomor satu BM PAN Jawa Timur.
Karena sudah diberi amanah untuk memimpin BM PAN Jawa Timur, Chandra menegaskan komitmennya untuk membangun dan membesarkan organisasi sayap PAN ini di Jawa Timur.
“Kami segera melakukan konsolidasi penguatan, agar tujuan untuk menjadikan BM PAN ini sebagai elemen penting pemenangan PAN di pemilu 2019 bisa bergulir dengan sebaik-baiknya. Tentu wilayah kerja yang kami kerjakan adalah yang sesuai dengan segmentasi kami, yakni para pemilih pemula dan kelompok pemuda,” ujar Chandra, Kamis (30/11).
Baca Juga: Sudah Rekom Gus Barra, PAN Jatim Minta PAN Mojokerto Tak Buka Pendaftaran Cabup
Penguatan BM PAN Jawa Timur, lanjut Chandra, akan ditempuh dengan melakukan konsolidasi dan kaderisasi di seluruh daerah hingga ke tingkat desa.
“Memang cukup berat, tapi harus dilakukan sebagai komitmen untuk penguatan kepada partai dalam menghadapi pemilu 2019 untuk membantu pengadaan saksi. Selama ini, saksi memang menjadi problem PAN,” terang Chandra.
Dirinya mengungkapkan, mendekati anak muda dan mengajak mereka lebih peduli dengan politik juga menjadi bagian target kerja BM PAN Jatim mendatang. Menurut Chandra, mendekati anak muda memang menjadi tantangan tersendiri. Sebab selama ini image dunia politiik di kalangan anak muda masih kurang baik.
Baca Juga: Jelang Rakerwil II PAN Jatim, Gubernur Khofifah Diusulkan Capres 2024
“Kita akan lewati proses ini dengan membuat forum-forum yang melibatkan anak-anak muda agar mereka tidak anti politik dan bisa terlibat aktif proses demokrasi sehingga meminimalisir Golput. Generasi muda inilah yang nantinya akan menjadi bagian penting dari kebijakan politik dan perubahan bangsa ini,” pungkas Chandra. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News