GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Sambari Halim Radianto bersikukuh agar tarif air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Gresik dinaikkan di angka Rp 1.500/meter kubik. Tawaran Bupati ini mewakili masyarakat Gresik yang meminta harga air naik Rp 275, dari tarif sebelumnya, Rp 1.225/meter kubik.
Hal ini mengemuka ketika konsultasi publik dalam rangka penyesuaian tarif air minum PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik di Ruang Mandala Bakti Praja, Senin (29/1/2018). "Saya jamin sampai saat ini harga air PDAM Gresik lebih murah dari kabupaten/kota manapun di Jawa Timur," ujar Bupati.
Baca Juga: Warga Tak Kesulitan Air saat Kemarau, Pemdes Wadak Kidul Apresiasi Langkah Perumda Giri Tirta
Kegiatan tersebut dihadiri segenap Manajemen PDAM Giri Tirta Gresik dan pengawas serta ratusan perwakilan pelanggan PDAM Gresik. Juga hadir, Sekda Gresik Djoko Sulistiohadi, Kepala OPD, Camat serta Kepala Desa dan lurah.
Bupati lebih jauh menyatakan, pihaknya sejalan dengan perwakilan pelanggan kalau air PDAM dijual dengan harga sebesar Rp 1.500/meter3. "Biarkan nanti kekurangannya pihak manajemen PDAM bisa mengatur dengan melakukan subsidi silang," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Bupati mengajak masyarakat selalu memeriksa meteran dengan pemakaian air. “Kalau hanya keluar angin atau meteran airnya terlalu cepat tidak sesuai dengan jumlah air yang keluar silahkan mengadu ke PDAM dan jangan mau membayar. Buktikan bahwa pembayaran telah sesuai dengan pemakaian,” pintanya.
Baca Juga: Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
Direktur PDAM Muhammad awalnya menawarkan pembagian harga mulai dari golongan I sebesar Rp 1600, dan golongan II sebesar Rp 1.800. Hal ini karena menurut Muhammad, biaya produksi air sebesar Rp 4.675/meter kubik. Namun, Muhammad akhirnya juga menyetujui penawaran tarif tunggal Bupati Gresik sebesar Rp 1500.
Muhammad menyatakan, saat ini produksi air PDAM Gresik sebesar 1280 liter/detik. Jumlah ini masih sekitar 27 persen dari jumlah kebutuhan masyarakat.
"Saya yakinkan, ke depan tidak akan ada krisis air di Gresik. Selain ada teken kontrak dengan proyek umbulan, kami juga punya tandon raksasa di Bendung Gerak Sidomukti (BGS) dengan cadangan air sebesar 10 juta meter3. Kalau semuanya sudah selesai, maka Gresik tak akan kekurangan air," pungkasnya. (hud/ian)
Baca Juga: Air PDAM Gresik Tak Mengalir, Fajar: YLBH FT Siap Dampingi Pelanggan Gugat Perdata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News