PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 12 buruh industri sigaret (ISS) melakukan aksi demo pasca kontraknya yang sudah habis tidak diperpanjang oleh perusahaan.
Demo 12 karyawan itu didampingi Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Pasuruan dilakukan di depan PT HM Sampoerna di Jalan Raya Malang-Surabaya, dekat Polsek Sukorejo, Senin (7/5/2018). Mereka memprotes ISS, pihak outsorcing PT HM Sampoerna yang dinilai memutus kontrak secara sepihak.
Baca Juga: KSBSI Desak Taman Safari Prigen Kembali Pekerjakan 8 Karyawan yang Di-PHK
Pantauan di lokasi, demo ini berlangsung panas. Bahkan, mobil milik koordinator aksi demo dari KSBSI, Ahmad Soim dipecah orang tak dikenal. Akibatnya, mobil warna merah Nopol N 1714 XE rusak di bagian kaca depan.
Informasinya, aksi demo yang dilakukan Ahmad Soim dkk ini sempat mendapatkan penolakan dari warga setempat saat mengirimkan surat perizinan melakukan aksi. Namun, penolakan itu diabaikan dan KSBSI. Mereka tetap melakukan aksi hari ini.
Kabarnya, aksi nekat KSBSI yang memperjuangkan nasib 12 karyawan ISS ini membuat warga geram sehingga warga melakukan penghadangan.
Baca Juga: Wabup Pasuruan Minta Perusahaan Salurkan CSR untuk Bantu Pekerja Rentan
Sementara Ahmad Soim sendiri mengaku tidak bisa menerima perlakuan tersebut. Dirinya mengaku akan memproses kasus ini secara nasional dan internasional. Ia akan melaporkan pengerusakan ini ke polisi.
"Niat saya baik-baik mau memperjuangkan nasib buruh yang ditelantarkan dan tidak dipekerjakan lagi oleh ISS. Aksi kami ini sudah berizin, semua proses sudah kami lakukan, kok ternyata diperlakukan seperti ini. Kami tidak terima. Saya akan melapor," katanya singkat.
Terpisah, Erwin selaku Humas ISS membantah jika perusahaannya menelantarkan 12 orang pekerja tersebut. Menurutnya, 12 buruh itu memang sudah habis masa kontrak kerjanya sejak Oktober lalu.
Baca Juga: Genjot Vaksinasi Booster, Polres Pasuruan Gandeng Karyawan Perusahaan
"Nah, hingga saat ini, mereka memang belum dipanggil kembali. Alasannya, karena perusahaan belum membutuhkan tenaga mereka. Kami kan outsourcing, jadi kalau perusahaan belum membutuhkan tenaga atau bagian dari 12 orang itu, kami tidak mengontrak mereka. Semua hak mereka sudah kami berikan," tandas dia.
Kasat Reskrim AKP Budi Santoso mengaku akan menyelidiki siapa pelaku pengerusakaan mobil koordinator aksi ini. "Beberapa bukti sedang kami kumpulkan jari satu. Kami masih menyelidikinya. Kami masih mengumpulkan sejumlah data dan fakta di lapangan," pungkasnya. (psr4/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News