BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Akhirnya warga jompo yang tinggal di areal pembuangan akhir (TPA) tinja di Kelurahan Kertosari direlokasi. RT dan RW setempat yang berembuk bersama pihak kelurahan akhirnya menemukan solusi peminjaman tanah untuk penempatan relokasi Usnan (73) bersama istri.
Solusi itu muncul dari keluarga besar Sakim (alm) melalui anaknya yang benama Suratin dan Novi Irmayanti yang mau meminjamkan tanahnya kepada Usnan bersama istrinya untuk ditempati sampai akhir hayatnya.
Baca Juga: Kurangi Kemiskinan, Dinas PU CKPP Banyuwangi Bedah 30 Unit RTLH
Penempatan lahan tersebut disertai perjanjian bermaterai dengan bunyi:
"Apabila keduanya meninggal dunia bangunan rumah menjadi hak pemilik tanah dan tempat ini cuma boleh ditinggali Usnan bersama istri saja".
Dan perjanjian itu disepakati dua belah pihak dengan mendatangkan saksi ketua RT, RW, dan Lurah Kertosari.
Baca Juga: Miliki Keterbatasan Fisik, Penyandang Disabilitas di Banyuwangi Tetap Semangat Jualan Roti Keliling
Hampir jangka waktu 3,5 bulan mencarikan solusi, Lurah Kertosari yang sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Kecamatan langsung kemudian meminta bantuan ke Baznas. Akhirnya menemukan titik terang setelah Baznas menyetujui mau membantu pembangunan bedah rumahnya yang diajukan oleh Lurah Kertosari itu.
Dengan menunggu hasil renovasi, akhirnya Kamis (13/9/2018), Baznas bersama Lurah dan Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Banyuwangi menyerahkan kunci rumah layak huni kepada keluarga Usnan yang bertempat di Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari.
Saat ditanya, Usnan mengaku sangat senang, haru dan bahagia sekali. "Saya berterima kasih kepada masyarakat setempat, Baznas dan kelurahan yang masih peduli dan rela membantu memberikan bantuan bedah dan merenovasi rumah kami," ungkapnya.
Baca Juga: Jual Sapi, Korban Tanah Longsor di Pakel Banyuwangi Bangun Rumah Sendiri, Kecewa dengan Pemkab
Sri Widiyanto, sekcam Banyuwangi Kota saat diwawancarai di lokasi bedah rumah menjelaskan bahwa bedah rumah yang diperuntukan kepada keluarga Usnan ini atas bantuan dari Baznas Banyuwangi. Dalam bedah rumah ini Baznas menggelontorkan dana Rp 7 juta yang terverifikasi.
"Jumlah dana satu juta rupiah untuk pembuatan jamban (WC) dan enam juta rupiah untuk renovasi dan beli rumah junjungan (rumah seken) yang dibeli dari orang lain dan langsung direnovasi oleh tim bedah rumah dari baznas selama 10 hari," jelasnya.
Sekcam Banyuwangi kota mengatakan bahwa bantuan ini sebagai bentuk relokasi warga miskin di Lingkungan Kramat yang dulunya hidup dan tinggal dengan kondisi tidak layak di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) tinja milik Dinas Lingkungan Hidup (DKP) yang berada di Kelurahan Kertosari Banyuwangi.
Baca Juga: Jual Makanan Demi Beli Kuota Internet Belajar Online, Bocah di Banyuwangi Dihukum Bersihkan Toilet
Saat disinggung terkait program bedah rumah di Kecamatan Kota, Sekcam yang akrab dipanggil Sri ini menerangkan selama 2017 sampai 2018 Kecamatan Banyuwangi bersama Baznas sudah membedah 6 rumah. (gda/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News