GRESIK, BANGSAONLINE.com - KPU Gresik mengadakan sosialisasi Pemilu 2019 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhayangkara Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Selasa (13/11). Kegiatan ini untuk mengajak dan memahamkan kepada para siswa disabel agar melek Pemilu.
Sosialisasi yang diikuti puluhan siswa disabel ini mendapatkan respons positif. Sejumlah siswa terlihat semangat bertanya dengan bahasa mereka soal pelaksanaan pemilu pada 17 April 2019.
Baca Juga: Jika Temukan Kecurangan di Pilkada Gresik, Saksi Kotak Kosong Bisa Gugat ke MK
Pada kesempatan ini, anggota KPU Gresik Divisi Sosialisasi, Makmun, juga memberikan kuis berhadiah kepada siswa seputar pemilu. Mulai soal siapa yang berhak memilih, mulai usia berapa, dan lainnya. Ia juga menjelaskan tentang pelaksanaan Pemilu 2019, baik presiden dan wakil presiden, DPD, DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/ kota.
Ia juga menceritakan kondisi pemilu di Indonesia, baik respons positif maupun negatifnya. "Pemilu 2019 nanti anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 35 triliun. Pemilu juga dianggap bisa menimbulkan dampak negatif, karena menimbulkan perbedaan pendapat. Rawan memicu konflik dan kerusuhan," jelasnya.
“Namun, juga ada masyarakat yang menganggap pemilu baik, karena mewujudkan kedaulatan rakyat, menjamin pergantian kekuasaan secara damai, sarana rakyat mengoreksi calon wakilnya, dan legitimasi kekuasaan pemerintahan. Untuk itu, perlu intens diberikan pemahaman kepada masyarakat," urainya.
Baca Juga: Poster Ajakan Coblos Kotak Kosong Bertebaran di Kabupaten Gresik
Menurut Makmun saat ditemui usai kegiatan, bahwa sosialisasi kepada masyarakat disabilitas bersifat wajib. “Sebab, mereka yang telah memenuhi syarat,juga memiliki hak yang sama dalam memahami Pemilu dan menyalurkan hak pilih mereka,” pungkasnya. (hud/rd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News