MADIUN, BANGSAONLINE.com - Tidak enak mendapat sebutan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) atau keturunan dari Muso. Untuk menghilangkan stigma tersebut, warga Madiun dan seluruh jajaran pemerintah daerah selalu melakukan pelurusan sejarah pada setiap kesempatan.
Bakesbangpol Kabupaten Madiun menyelenggarakan penelusuran sejarah dengan menghadirkan narasumber yang paham dan mengerti masalah pemberontakan PKI di Madiun yang dikemas dalam seminar dengan tema Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
Acara tersebut dihadiri kedua pucuk pimpinan Kabupaten Madiun di Desa Kresek, Kecamatan Wungu.
Bupati Madiun Ahmad Dawami mengatakan, kegiatan menghadirkan narasumber pelaku sejarah dan juga menghadirkan masyarakat agar langsung tepat sasaran.
"Generasi sekarang tidak boleh lupa pada sejarah, sejarah juga tidak boleh dirubah atau dibelokkan. Kita memiliki tugas dan kewajiban yang sama dalam rangka mencabut stigma negatif yang terdapat di Kabupaten Madiun yang konon katanya Madiun tempatnya PKI," ujarnya.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Seminar yang dihadiri forkopimda Kabupaten Madiun, para kepala OPD dan masyarakat ini, Ahmad Dawami dan Hariwuryanto bertamu langsung dengan sejumlah narasumber yang menyampampaikan testimoni dan menceritakan kembali cerita mengenai keganasan PKI pada saat itu.
Mereka adalah KH. Abdul Halim yang merupakan keluarga korban keganasan PKI; KH. Muksinun, saksi mata penggalian kembali 1994 untuk mengangkat jenasah korban PKI; KH. Mahfud, penggali jasad korban PKI; Suwanto Paimun, penemu titik pertama jasad pahlawan ideologi dibantai dan dikubur dan Sumaryono, putra dari saksi hidup korban keganasan PKI.
Dikatakannya, warga Kabupaten Madiun pun sangat tidak sepakat dengan perbuatan yang menentang NKRI tersebut. "Dan dengan acara hari ini akan kita tambah satu bukti otentik bahwa kita pun korban dalam peristiwa di Kresek. Pesan dari acara ini semoga sampai pada masyarakat luas dan mampu merubah menjadi stigma yang lebih baik," terangnya.
Baca Juga: Sibuk Kegiatan Kampus? Mahasiswi ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat dan Ungkap Manfaat Jadi Peserta JKN
Usai acara, para pejabat melakukan peninjauan di sekitar wilayah Monumen Kresek. Salah satunya adalah adalah Lubang Sudo yang merupakan bukti peninggalan keganasan PKI tahun 1948. (hen/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News