MERDEKA(BangsaOnline) Sebuah petisi memaksa maskapai Israel El Al menghentikan penumpang Yahudi Ultra Ortodoks terkadang mengejek, mengintimidasi, dan mendiskriminasi perempuan. Mereka juga kerap berlaku sewenang-wenang menyebabkan kerugian penumpang lain. Hingga kini petisi itu sudah ditanda tangani 1.500 orang.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (2/10), petisi itu dilansir setelah penumpang El Al menuju Bandar Udara Internasional John F Kennedy di Kota New York, Amerika Serikat mengalami penundaan penerbangan lantaran ratusan Yahudi Ultra Ortodoks bertukar tempat duduk sebelum pesawat lepas landas. Mereka beralasan tidak bisa duduk di samping perempuan.
Baca Juga: (Rezim) Israel itu Hitler, Pakar Timteng: Bakal Kalah karena Melanggar Hak Asasi Manusia
Petisi ini berawal dari warga Kota Chicago bernama Sharon Shapiro mengatakan soal peraturan pesawat yakni bila penumpang disiksa secara verbal dan fisik dan mengatakan pada petugas maskapai, mereka harus membenahi hal itu dan mencoret pelaku dari daftar penumpang. Hal ini termasuk penumpang yang enggan mematuhi peraturan pesawat lalu menyebabkan penerbangan tertunda dan mendiskriminasi penumpang lain sebab ras atau agama.
"Lalu mengapa El Al mempersilakan diskriminasi gender pada perempuan ini terjadi? Kenapa El Al membiarkan penumpang wanita diejek, mendapat kekerasan, dan intimidasi hingga harus ditukar tempat duduknya padahal mereka sudah membayar dan disepakati dengan pihak El Al? Seharusnya hak menjalani keyakinan menghormati hak orang lain," ujar Shapiro.
Biasanya peristiwa ini terjadi saat ratusan Yahudi Ultra Ortodoks hendak memperingati Tahun Baru Yahudi di Yerusalem. Kadang-kadang mereka mengatur penumpang lain dengan menukar kursi. Bahkan ada pasangan suami istri harus pindah posisi lantaran para Yahudi Ultra Ortodoks ini enggan bersebelahan dengan si wanita.
Baca Juga: Raja Katolik Spanyol Bantai Ratusan Ribu Yahudi, Raja Islam Maroko Melindungi
Beberapa waktu lalu seorang Yahudi Ultra Ortodoks bahkan membungkus dirinya dengan plastik lantaran ogah tercemar dengan penumpang lain dianggapnya penuh dosa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News