LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Banjir yang melanda persawahan di wilayah perbatasan Desa Sarirejo dan Desa Tambakmenjangan Kecamatan Sarirejo Lamongan makin meluas. Pasalnya, jembatan antar desa yang beberapa waktu lalu ambrol hingga kini tak kunjung dilakukan perbaikan.
Pantauan BANGSAONLINE.com, akibat rusaknya jembatan, anak-anak sekolah, guru, dan masyarakat sangat dirugikan. Sebab, aktivitas mereka terganggu.
Baca Juga: Cegah Banjir, Pemkab Lamongan Keruk Drainase di Sejumlah Titik Wilayah Kota
"Ya sangat terganggu, karena kondisi jembatan rusak dan banjir, sehingga banyak yang kesulitan melalui akses ini," ujar Rais, salah satu pedagang yang mengaku setiap hari melalui jalur ini, Selasa (19/3).
Hal senada juga disampaikan Nurul. Wanita yang berprofesi sebagai guru ini menyebutkan, sebelumnya tidak pernah banjir seperti ini. "Apa mungkin karena jembatan yang rusak dan tidak diperbaiki ini ya?," ujarnya.
Baca Juga: Cegah Banjir, Pemkab Lamongan Petakan Sejumlah Titik Genangan dan Keruk Saluran Air
Saat ini, dirinya hanya bisa berharap ada tindakan konkret dari perangkat desa atau pejabat terkait, sehingga masalah ini segera diatasi.
Kepala Desa Tambakmenjangan ketika dikonfirmasi membenarkan banyak masyarakat yang dirugikan, khususnya anak-anak sekolah dan para guru, akibat rusaknya jembatan tersebut.
"Kasihan, anak-anak sekolah dan guru harus berjibaku melewati banjir dan jembatan yang rusak," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Banjir, Kodim 0812/Lamongan Bersihkan Sungai di Pasar Rakyat Sidomulyo
Sementara, Sekretaris Kecamatan Sarirejo, Rahmat kepada wartawan mengaku sudah melaporkan kepada Dinas PU Bina Marga terkait kerusakan jembatan.
"Sudah kita sampaikan ke Pak Eko (Kadin PU Binq Marga) Lamongan, tetapi pembangunan jembatan yang ambrol akan dikerjakan kalau airnya sudah surut," pungkasnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News