JEMBER, BANGSAONLINE.com - Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jember, KH Madini Farouq menilai, penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy oleh KPK di Surabaya beberapa hari lalu, tidak lepas dari adanya kepentingan politik. Hal itu disampaikannya pada sejumlah wartawan di Jember, Rabu (20/3).
"Lihat barang bukti uang yang diserahkan (kepada Romy). Itu kan uang tanda terima kasih (untuk) Mas Romy setelah mengisi acara Kemenag di beberapa tempat. Ini ucapan terima kasih. Anggaplah ini bisyaroh atau honor. Angka Rp 17,7 juta yang diserahkan Kepala Kantor Kemenag Gresik itu ucapan terima kasih. Jadi itu sama sekali bukan korupsi. Tapi karena ini sudah berkaitan dengan KPK, berapa pun nilainya, tetap dianggap korupsi," ungkap Gus Mamak, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PPP Gelar Reses
Disinggung adanya persoalan yang melilit mantan ketua DPP PPP itu, DPC PPP Kabupaten Jember langsung membuat 3 pernyataan. “Pertama, kami menghormati penegakan hukum. Kedua, kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Ketiga, kami tetap berjalan sebagaimana mestinya dan melanjutkan perjalanan (pemilu) yang kami sudah tidak mungkin mundur lagi,” terangnya.
Menurut Gus Mamak, para kader PPP dalam menghadapi persoalan tersebut tetap solid. "Strategi pemenangan yang dilakukan PPP harus lebih bersemangat dan masif. Kita harus menjelaskan kepada masyartakat apa yang terjadi," katanya.
Bahkan menurut Gus Mamak, apa yang dialami Romy, pada umumnya juga pernah dialami partai lainnya. "Sehingga kita lebih mawas diri, dan semua partai pernah mengalami. Kami tak menduga sama sekali. Tapi kami harus segera melakukan konsolidasi. Hari ini teman-teman kami kumpulkan untuk melakukan istighosah dan konsolidasi itu," pungkasnya. (jbr1/yud)
Baca Juga: Optimis Bangkit di Pemilu 2029, PPP Tanggalkan Stigma Parpol Kalangan Tua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News