JAKARTA(BangsaOnline) Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi
Indonesia Hebat (KIH) kembali beda pandangan dalam sidang paripurna pemilihan
pimpinan MPR. KMP meminta sidang diskors karena ada beberapa yang harus
dibicarakan lagi, khususnya soal calon tunggal Oesman Sapta yang dikirim DPD ke
MPR.
Sementara KIH meminta agar rapat paripurna langsung saja dilakukan pemilihan
pimpinan MPR dengan cara musyawarah mufakat. Akan tetapi, PDIP kembali membuat
suasana rapat kembali ramai.
Ceritanya, Politikus Gerindra Desmond Junaedi Mahesa melakukan interupsi.
Menurut Desmond sidang harusnya di tunda karena DPD tidak satu suara mendukung
Oesman Sapta.
Seperti biasa, Desmond bicara blak-blakan. Anak buah Prabowo itu menyinggung
PDIP yang tak bisa dipegang omongannya.
"Ada ketidakkompakan DPD, dibikin tidak kompak untuk satu (calon pimpinan
MPR) sesuai dengan tatib, bisa lebih dari satu. Sesuai dengan apa yang
dikemukakan (PDIP), forum paripurna yang tertinggi. Mudah-mudahan PDIP bisa
dipegang mulutnya," ujar Desmond di ruang paripurna Kompleks parlemen,
Jakarta, Selasa (7/10).
Desmond ini menanggapi pernyataan ketua Fraksi PDIP Ahmad Basarah yang
mengatakan bahwa forum konsultasi pimpinan fraksi adalah satu tingkat di bawah
forum paripurna. Basarah ingin paripurna dilanjutkan dan masuk ke forum lobi
untuk pengambilan keputusan pimpinan MPR.
Mendengar sindiran Desmond, sejumlah politikus PDIP naik pitam dan
menggebrak-gebrak meja. Desmond diminta cabut omongannya soal PDIP itu.
Utut Adianto yang terlihat paling ngotot. Sambil gebrak-gebrak meja, mantan
grand master catur itu menunjuk Desmond minta perkataannya dicabut. Politikus
PDIP lainnya, Maurarar Sirait, Ribka Tjibtaning dan Hendri Yosodiningrat juga
berdiri dan protes.
Melihat anak buahnya ricuh, Ketua Fraksi PDIP DPR Puan Maharani ikut berdiri
dan menenangkan rekan-rekannya tersebut. Desmond hanya mengangkat tangannya dan
meminta para politisi PDIP itu tenang.
Hingga Pukul 12.00 WIB rapat paripurna MPR terus dihujani interupsi. Substansi
yang diperdebatkan sama, KIH ingin paripurna dilanjutkan ke forum lobi untuk
memilih secara musyawarah mufakat. Sementara KMP, menolak dilanjutkan jika
calonnya DPD hanya satu nama yakni Oesman Sapta.
Sementara DPD, ingin rapat dilanjutkan dan hanya mengusung satu nama yakni
Oesman Sapta sebagai calon pimpinan MPR. Akan tetapi DPD juga tidak satu suara,
ada yang ingin mencalonkan lain di luar Oesman Sapta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News