SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Jembatan Ujung Galuh dan Jalan arteri Middle East Ring Road (MERR) sepanjang 10,8 kilometer, Kamis (30/5) sore. Jalan MERR ini menjadi pintu gerbang Kota Surabaya sisi Timur.
Dalam sambutannya, Risma mengatakan bahwa selama ini pembebasan lahan untuk pengerjaan Jalan MERR, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dibantu dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Sehingga proses pengerjaannya bisa sesuai waktu yang ditetapkan.
BACA JUGA:
- Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
- Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
- Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau Bencana di Perbatasan Kota
Ia menilai, jika Jalan MERR ini sangat penting untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di tengah kota. “Alhamdulillah juga bisa kelar, meskipun prosesnya agak lama dengan aturan yang baru,” kata Risma saat peresmian Jalan MERR Surabaya.
Risma menyampaikan, setelah ini Pemkot Surabaya akan meneruskan pengerjaan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). Selain itu, Pemkot Surabaya ke depan akan melakukan pengerjaan Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB).
“Untuk (proyek) box culvert tahun depan harus selesai. Kemudian kita akan njebol dari Jalan Wiyung sampai ke Jalan Lakarsantri, ya itu target kita,” tegas Risma.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati, mengatakan total panjang Jalan MERR mencapai 10,8 kilometer, dimulai Jalan Kenjeran hingga Jembatan (Tol) Tambak Sumur Sidoarjo.
Jalan MERR terbagi menjadi tiga segmen, pertama MERR IIA mulai Jalan Kenjeran sampai perempatan Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. MERR IIB mulai perempatan Kampus C UNAIR sampai perempatan Jalan Arif Rahman Hakim. Sementara MERR IIC, mulai perempatan Jalan Arif Rahman Hakim sampai Jembatan/Tol Tambak Sumur.
“Setidaknya, untuk menyelesaikan pembangunan Jalan MERR tersebut, Pemkot Surabaya telah melakukan pembebasan persil lahan sebanyak 608. Pembebasan lahan dilakukan mulai tahun 2009 sampai 2018 dengan anggaran total mencapai Rp 392.171.413.000," kata Erna.