BERLIN (bangsaonline)
Komputer yang sedang digunakan menyebabkan timbulnya panas. Itu tidak dilepas begitu saja ke udara, melainkan dikembangkan jadi bisnis ramah lingkungan oleh perusahaan Jerman Cloud&Heat.
Baca Juga: Inilah Jenis Printer yang Cocok untuk Cartridge HP 802
Di mana komputer digunakan, panas pasti timbul. Daripada dibuang ke udara, lebih baik jika panas itu digunakan. Demikian ide para pemimpin perusahaan Cloud&Heat. Dari ide, itu berkembang jadi inovasi bisnis.
"Sebenarnya kami menyatukan dua pasar, yang biasanya tidak menjadi satu. Yaitu pasar "cloud computing" dan pasar tradisional pemanas ruangan. Tepatnya dengan menampung panas yang timbul jika orang menggunakan komputer, kemudian menyalurkannya ke sistem pemanas. Panas ini kemudian digunakan untuk memanaskan ruangan." Demikian dijelaskan Jens Struckmeier, kepala bagian teknik Cloud&Heat.
Dengan cara itu energi bisa dihemat, dan produksi karbondioksida bisa dikurangi. Tiga tahun lalu mereka mulai merintis bisnis. Data-data yang mereka butuhkan untuk memanaskan ruangan, diperoleh dari perusahaan-perusahaan, yang memindahkan data ke cloud, dan membayar sewa. Di sini penampungan data di cloud diorganisir. Ini sebuah pusat komputer virtual, yang menghubungkan semua lokasi server di Jerman. Dan dengan lalulintas data ini mereka ibaratnya memasukkan energi bagi pemanas.
Baca Juga: Keuntungan Punya Banyak Akun di Akulaku 2024
Perusahaan tidak pernah khawatir soal keamanan data. Kepala bagian keuangan, Marcel Schretzmann mengatakan, "Jika pencurian data terjadi, pemblokiran terjadi otomatis di server. Itu penjagaan keamanan yang nyata. Di lain pihak, kami tentu juga punya sistem kode dan penguncian data untuk menjaga keamaman. Dan itu yang jauh lebih penting dan sangat diperlukan. Karena pencurian data terutama tidak terjadi lewat penggunaan server, melainkan lewat jaringan data."
Di ruang bawah tanah terdapat lemari-lemari penyimpan server, dan penuh dengan data. Hanya pegawai Cloud&Heat boleh masuk ke sini. Semua lemari terkunci erat dan terlindung dari kebakaran. Sekarang lebih dari 50 apartemen sudah bisa menikmati kehangatan yang berasal dari data.
Kalau musim dingin datang, tentu juga datang ke Dresden. Arsitek Peter Müller juga menempatkan pemanas dengan energi data pada proyek-proyek bangunannya. Untuk menempatkan sistem pemanas itu, ia membayar lebih dari Rp 310 juta. Tapi ia tidak perlu lagi membayar ongkos bulanan untuk pemanas ruangan dan air. Arsitek itu merasa puas.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menonton TikTok Tanpa Mengunduh Aplikasi?
Ia bercerita, "Kami tidak kedinginan. Segalanya berfungsi baik. Musim dingin lalu tidak dingin. Tapi yang sebelumnya sangat dingin. Pemanas ruangan berfungsi tanpa masalah. Demikian halnya dengan pemanas air."
Sebuah jaringan hotel besar bertaraf internasional sudah menyatakan tertarik pada sistem penghangat dari cloud. Mungkin mereka akan jadi klien berikutnya. Sejauh ini perusahaan muda Cloud&Heat belum mendapat laba. Tapi mulai 2016 keuntungan akan mulai mengalir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News