TUBAN, BANGSAINLINE.com - Sejak Hari Santri Nasional ditetapkan pada 2015 lalu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban tak pernah ketinggalan memperingatinya setiap tahun, dengan upacara dan pemberian bantuan kepada santri kurang mampu.
Begitu juga yang dilaksanakan Kemenag Tuban saat memperingati HSN tahun ini, Selasa (22/10). Juga digelar upacara, dan pemberian bantuan kepada santri kurang mampu.
Baca Juga: Gelar FGD Bersama Polres, Kemenag Tuban Serukan Pilkada Damai Tanpa Hoaks dan Politik Identitas
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban, Sahid membacakan sambutan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin di hadapan para pegawai dan perwakilan santri di Tuban.
Menurut Sahid, ada beberapa alasan dan dasar mengapa pesantren layak disebut sebagai laboratorium perdamaian. Pertama, karena kesadaran harmoni beragama dan berbangsa. Kemudian, sebagai metode mengaji dan mengkaji dan para santri biasa diajarkan untuk khidmah atau pengabdian.
"Santri itu dididik dengan kemandirian, kerja sama dan saling membantu dikalangan santri," ungkapnya.
Baca Juga: Resepsi Hari Santri Nasional 2024, PCNU Tuban Sukses Gelar Haul Masyayikh dan PCNU Award 2024
"Di pesantren juga diajari berprinsip maslahat atau kepentingan umum dan penanaman spiritual. Tidak hanya soal hukum Islam (fikih) yang didalami, tapi banyak pesantren juga melatih para santrinya untuk tazkiyatunnafs, yaitu proses pembersihan hati," bebernya.
Sementara itu, setelah upacara selesai, Kakankemenag Tuban mengajak semua ASN untuk istighosah dan syukuran bersama di aula Kemenag dengan penuh khidmat. Kemudian, dilanjutkan memberikan santunan atau bingkisan kepada sejumlah santri yang kurang mampu.
"Alhamdulillah kita hari ini juga memberikan santunan kepada santri," pungkas Sahid. (gun/ian)
Baca Juga: Sholawat Kebangsaan di Bangkalan, Habib Syekh Apresiasi Kepemimpinan Khofifah di Periode Pertama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News