SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Perkembangan teknologi di Era Industri 4.0 semakin pesat. Balai Pengembangan Media Televisi Pendidikan dan Kebudayaan (BPMTPK) di Sidoarjo mengajak para guru untuk memanfaatkan teknologi dalam kepengajaran.
Kemarin, sejumlah tenaga kepengajaran dari berbagai sekolah dikumpulkan untuk mengikuti seminar penggunaan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. BPMTPK telah mengembangkan model video pembelajaran untuk siswa SMK khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Hasilnya, dipaparkan dalam seminar yang diikuti para guru itu.
Baca Juga: Gubernur Khofifah: Tak Boleh Ada Paksaan, Sumbangan Sekolah Harus Sukarela dan Transparan
Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Kapustekkom) Kemendikbud, Gogot Suarwoto mengatakan, media sosial memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat termasuk para pelajar. Namun konten yang beredar di media social tidak sepenuhnya positif.
“2017 lalu Menkominfo merilis ada sekitar 800 ribu dari 150 ribu konten di media social adalah negative,” terangnya.
Dari keprihatinan itulah, BPMTPK berusaha untuk memerangi konten-konten negative yang beredar di media sosial. Salah satu caranya adalah dengan menyebar konten positif, khususnya konten seputar dunia pendidikan.
Baca Juga: Bentuk Siswa Didik Jadi Game Changer, Gubernur Khofifah Dorong Guru Lebih Inovatif dan Kreatif
Apalagi, lanjut Gogot, di era industri 4.0 ini guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi. Banyak pelajar yang bias mengakses informasi dengan menggunakan teknologi yang kian berkembang.
“Kita ingin membantu peran guru di kelas, yaitu dengan membuat konten pendidikan memanfaatkan teknologi yang ada,” terangnya.
Memang, tidak seluruhnya guru yang mengajar di kelas mampu memproduksi konten pendidikan secara mandiri. Dari sekitar 28.000 guru yang di riset, hanya ada 46 persen guru yang bias menggunakan teknologi. “Itu belum kategori membuat konten, kalau membuat konten hanya ada sekitar 10 persen,” katanya.
Baca Juga: Lulus Tes PPPK, Guru di Bawah Naungan Kemenag Tak Harus Pindah ke Kemendikbud
Karena itulah, untuk menunjang proses pendidikan di Indonesia, BPMTPK terus berinovasi untuk mengembangkan konten pendidikan dengan sentuhan teknologi.
Namun demikian, Gogot juga menegaskan jika adanya teknologi bukan berarti akan menggeser peran seorang guru. “Peran guru sebagai pendidik tidak bisa digantikan, teknologi hanya membantu transfer informasi,” tegasnya. (cat/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News