KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu minta kepada Pemerintah Kota Batu untuk menjadikan lokasi penemuan situs Kerajaan Singosari di desa setempat sebagai obyek wisata budaya.
Permintaan warga ini dibenarkan Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Efendi. Menurutnya, usulan tersebut disampaikan warga saat musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes).
Baca Juga: Tak Kunjung Diekskavasi, Pemilik Lahan Pertanyakan Kelanjutan Candi Mananjung Pendem
"Kami masih menunggu rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Yang jelas, kami sudah mengusulkan untuk menjadikan area penemuan situs peninggalan Kerajaan Singosari itu sebagai wisata budaya," ujar Tri Wahyuwono Efendi, Kamis (6/2).
Ia mengatakan, luas lahan penemuan situs secara keseluruhan terhitung 1.500 persegi. Ia berharap keterlibatan pemerintah berkaitan dengan masalah pembebasan lahan. Menurutnya, lahan seluas 1.500 persegi itu sebagian milik keluarga dari warga sekitar, dan sebagian lagi adalah tanah bengkok.
Disinggung mengenai anggaran yang disiapkan, Efendi menegaskan belum bisa memperkirakan. "Terkait anggaran, masih belum bisa diestimasikan. Ini dikarenakan menunggu rekomendasi dan kajian dari pemerintah daerah masalah lahan yang dimiliki keluarga itu," tegas dia.
Baca Juga: Benda Bersejarah Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan di Kediri
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Drs. Imam Suryono, M.M. mengatakan, pihaknya mendukung usulan warga untuk menjadikan Situs Pendem sebagai destinasi wisata budaya.
"Situs yang ditemukan di Desa Pendem itu harus digali secara keseluruhan, supaya kelihatan bentuknya. Bila itu dijadikan wisata budaya akan sangat bagus," terang dia, Kamis (6/2), saat ditemui di pelantikan pengurus BPC PHRI Kota Batu di Hotel Senyum.
Ditanya terkait masalah pembebasan lahan, ia mengaku masih akan melakukan koordinasi dan musyawarah. Bahkan, ia menyebut penggalian situs itu sudah masuk dalam program kerjanya.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Syekh Bela Belu di Bumi Kediri, Putra Raja Terakhir Majapahit
"Pastinya, untuk penggalian kita anggarkan tahun ini, sampai kelihatan bentuknya. Nah, kalau digali semua yang kemudian muncul bangunan aslinya tentunya bisa dijadikan wisata budaya, dan kita juga suah datangkan ahli sejarah untuk itu," pungkas dia.
Seperti diketahui, BPCP Jawa Timur telah melaksanakan ekskavasi penyelamatan Situs Pendem selama 3 hari, dari 12 hingga 14 Desember 2019 yang lalu.
Sementara, kegiatan tersebut dilakukan atas permintaan dari Pemerintah Desa Pendem, atas penemuan awal struktur bata pada 26 November 2019. Lokasi penemuan tidak jauh dari Punden Desa Pendem. (asa/rev)
Baca Juga: Struktur Bangunan Kuno di Belakang RS Kota Blitar, Diduga Permukiman Bangsawan Era Majapahit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News