Dijanjikan Rp 200 Juta, Pembunuh Mertua Sekda Lamongan Menyesal Hanya Terima Rp 200 Ribu

Dijanjikan Rp 200 Juta, Pembunuh Mertua Sekda Lamongan Menyesal Hanya Terima Rp 200 Ribu Kapolres Lamongan AKBP Harun saat menunjukkan BB didampingi Kasatreskrim AKP David Manurung.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Gara-gara terlilit utang dan tergiur bayaran besar membuat Imam Winarto (IM), warga Desa Tunjung Mekar Kalitengah, Lamongan nekat membunuh ibu mertua Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan.

"Saya butuh uang dan dijanjikan bayaran Rp 200 juta, kalau berhasil membunuh Hj Rowani. Tapi baru diberi Rp 200 ribu, saya sangat menyesal sampai melakukan pembunuhan," ujarnya.

Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya

Kapolres Lamongan, AKBP Harun menjelaskan tersangka IM (eksekutor) dijanjikan bayaran sebesar Rp 200 juta dari tersangka Sunarto, jika berhasil membunuh Hj Rowaini, warga Dusun Semperat, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan.

"Alasan tersangka membunuh korban karena butuh uang untuk membayar utang," kata Kapolres Lamongan AKBP Harun didampingi AKP David Manurung saat ungkap kasus di Mapolres Lamongan, Selasa (11/2).

Menurut Harun, kedua pelaku merencanakan aksi pembunuhan dan menggelar pertemuan di warung milik Imam yang jaraknya sekitar 500 meter dari tempat tinggal korban, pada November 2019 lalu.

Baca Juga: Pengiriman Ratusan Botol Miras Digagalkan Polsek Kabuh Jombang

"Saat menggelar pertemuan, pelaku Imam Winarto ini bersedia membunuh korban dan pada saat bersamaan pula pelaku Sunarto memberikan uang muka sebesar Rp 200 ribu kepada Imam," jelasnya.

Setelah berhasil menghabisi nyawa korban, Imam Winarto tak kunjung mendapatkan uang 200 juta yang sebelumnya dijanjikan oleh pelaku Winarto. Hingga akhirnya keduanya pun ditangkap polisi pada Senin (10/2) kemarin di kediamannya masing-masing. "Saya menyesal, sampai membunuh tetapi tidak mendapatkan uang yang dijanjikan," katanya.

Sementara, Sunarto otak pelaku pembunuhan seorang nenek yang juga mantan ibu tirinya itu mengaku sakit hati terhadap korban. Hj Rowaini. Ia menganggap Rowaini sebagai orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga ibu pelaku.

Baca Juga: Satresnarkoba Polres Lamongan Ringkus 8 Pengedar Sabu dan Dobel L

Dengan kehadiran Hj. Rowaini, membuat kehidupan rumah tangga ibu pelaku kurang harmonis. Akhirnya Sunarto pun berencana untuk menghabisi korban. 

"Sakit hati mas, karena korban sering mengganggu kehidupan ibu saya. Dia (korban) juga pernah menikah dengan bapak saya," pungkas Sunarto. (qom/ian) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO