Menengok Kembali Proses Pembangunan MERR Sejak 1996

Menengok Kembali Proses Pembangunan MERR Sejak 1996 Jalan Middle East Ring Road (MERR) telah rampung 100 persen membentang sepanjang 10,75 kilometer.

“Total keseluruhan Merr ini panjangnya 10,75 kilometer dan lebarnya 40 meter. Semuanya sudah selesai, jadi fix sudah beres,” tegasnya.

Sedangkan proses pembangunannya, jalan pemecah kemacetan ini dilakukan secara bertahap. Awalnya, pada tahun 1996 dimulai pembangunan Jalan IIB sepanjang 2,850 kilometer dari perempatan Unair Kampus C atau Jalan Mulyorejo hingga perempatan Jalan Arief Rahman Hakim. Pembangunan yang digarap oleh pemerintah pusat itu selesai pada tahun 1998.

Setelah pembangunan ruas Jalan IIB selesai, kemudian pemerintah pusat melanjutkan pembangunan ke arah utara menggarap ruas Jalan IIA pada tahun 1997/1998. IIA ini sepanjang 1,626 kilometer dari Jalan Kenjeran hingga perempatan Unair Kampus C atau Jalan Mulyorejo.

Dengan berjalannya waktu, akhirnya ruas Jalan IIC sepanjang 6,45 kilometer dari Jalan Arif Rahman Hakim hingga Gunung Anyar (perbatasan Surabaya-Sidoarjo) juga digarap mulai tahun 2011. Namun, proses pengerjaannya itu tidak sampai selesai karena ada beberapa masalah. Hingga tahun 2016, proyek tersebut hanya sampai di perempatan UPN. Kemudian, sejak tahun 2017-2019, Pemkot Surabaya mengambilalih pembangunan itu.

“Jadi, pada tahun 2017-2019 itu kami melakukan pembebasan lahan dan juga melakukan pengerjaan fisiknya hingga tuntas di perbatasan Surabaya-Sidoarjo,” kata Erna.

Erna memastikan, khusus untuk pembebasan lahan sepanjang Jalan , semuanya dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Sedangkan pembangunan fisiknya dilakukan oleh pemerintah pusat, meskipun akhirnya saat pembangunan IIC mandek dan dilanjutkan oleh Pemkot Surabaya.

“Makanya, untuk pembebasan lahan sendiri kami menghabiskan dana sebesar Rp 326.197.126.971 dan sisa pembangunan fisiknya di IIC sebesar Rp 99.781.610.526. Jadi, totalnya Rp 425,9 miliar lebih atau hampir setengah triliun,” tegasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Irvan Wahyudrajat menjelaskan Jalan ini akan memecah kepadatan arus lalu lintas di Jalan Ahmad Yani. Sebab, sebagian masyarakat yang hendak keluar Kota Surabaya, baik ke Sidoarjo maupun ke Bandara Juanda dapat memilih rute, bisa melalui rute Ahmad Yani atau bisa juga lewat . “Sepanjang jalan ini sudah kami lengkapi 28 CCTV, sehingga kami pantau 24 jam,” pungkasnya. (yud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO