PACITAN, BANGSAONLINE.com - Animo kedatangan penumpang dari luar kota menuju Pacitan, dalam sepekan terakhir ini terbilang masih cukup tinggi. Utamanya dari Jakarta dan sebagian Sumatera.
Padahal sebagaimana informasi yang diterima media, Pemkab DKI Jakarta sudah melakukan lockdown transportasi bus. Baik yang masuk ataupun keluar Jakarta.
Baca Juga: Pemkab Pacitan Imbau Pemudik Lakukan Karantina Mandiri
Berkembang kasak-kusuk, sejumlah pengusaha organda (PO) menyikapi kebijakan tersebut dengan menggunakan armada bus pariwisata.
Sumber yang dapat dipercaya mengatakan, dimungkinkan penumpang membeli tiket dengan harga sedikit mahal. Lantaran pihak PO mengoperasikan bus-bus pariwisata untuk menghindari sweeping petugas.
"Kemarin saya mendapati sendiri ada bus pariwisata yang berhenti di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mereka nampak membawa penumpang yang kuat diduga berasal dari Jakarta. Kalau hari gini mereka berwisata jelas tidak mungkin. Karena itu saya menduga, mereka menyikapi seolah-olah seperti hendak berwisata," ujar sumber yang juga seorang wakil rakyat ini, Rabu (1/4).
Baca Juga: Dishub Bantah Pemberitaan Media: Warga Pacitan yang Pulang Kampung Masih Landai
Selain mendapati bus-bus pariwisata yang membawa pemudik, sumber tersebut juga mengatakan masih adanya armada antar jemput (travel) dari Pacitan, utamanya jurusan Pacitan-Yogyakarta dan Pacitan-Solo, yang sampai detik masih tetap beroperasi.
"Travel di Pacitan masih ada yang beroperasi, terutama ke Yogyakarta sama Solo," sebut salah satu politikus dari partai politik kenamaan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pacitan, Wasy Prajitno mengakui arus kedatangan pemudik sempat mengalami kenaikan pada Senin lalu. Dari pantauan Dishub, ada 12 armada bus yang masuk ke terminal dengan membawa 148 penumpang.
Baca Juga: Dishub Pacitan Wajibkan CTPS Bagi Masyarakat yang Keluar Masuk Terminal
Kemudian hari berikutnya, lanjut Wasy, sudah mengalami penurunan. Jumlah armada bus yang masuk terminal tercatat sebanyak 8 armada dengan membawa 60 penumpang. "Mayoritas penumpang memang dari Jakarta dan sebagian kecil Sumatera," terang Wasy.
Ia menegaskan akan lebih memperketat pengawasan di kawasan perbatasan. Utamanya yang dari arah Barat. "Begitu pun yang di terminal juga akan lebih kita perketat pengawasannya," tegas Wasy. (yun/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News