“Papa mamaku durung iku durung di-swab (Papa mamaku itu belum di-swab),” katanya.
Dea menjelaskan bahwa dari empat keluarganya yang meninggal itu, hanya kakak kandungnya yang sudah jelas diswab-test dan hasil memang positif. "Kak Debby positif," katanya.
Debby itu meninggal dalam keadaan hamil 8 bulan. Menurut Dea, janinnya meninggal lebih dulu, lalu Debby menyusul, meninggal dalam beberapa jam kemudian.Tapi kalau papa dan mamanya meninggal sebelum diswab test.
"Jelas-jelas aku wes ngomong papa mamaku reatif, status PDP," kata Dea yang kini menjalani isolasi mandiri.
Seperti diberitakan, Dea sendiri akhirnya juga menjalani swab test corona di Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya. Namun, menurut dia, yang menangani dirinya bukan Pemkot Surabaya, tapi pihak Pemprov Jawa Timur.
Ia bisa ditangani Pemprov Jatim setelah dibantu teman kuliahnya, Singgih. Teman kuliahnya itu menelepon seorang dokter di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Karena rumah sakit tersebut penuh, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya. Menurut dia, penanganan petugas Covid-19 dari Pemprov Jatim lebih cepat ketimbang petugas dari Pemkot Surabaya. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News