BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Polresta Banyuwangi mengamankan 11 orang dari aksi massa tolak omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) di depan Gedung DPRD Banyuwangi, Kamis (22/10/2020). Belasan orang tersebut diamankan setelah unjuk rasa diwarnai bentrok dengan aparat.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, S.I.K. mengatakan, saat ini sebelas orang tersebut tengah diperiksa di Polresta Banyuwangi guna dimintai keterangan lebih lanjut.
Baca Juga: Mahasiswa UTM Ajak Masyarakat Siaga Meski RUU Pilkada Dibatalkan: DPR RI dan Jokowi Bisa Bermanuver
"Ada sekitar 11 orang yang kita amankan. Kami masih lakukan pemeriksaan. Kesebelas orang tersebut terdiri dari sembilan orang laki-laki dan dua orang perempuan. Diduga mereka adalah biang kericuhan," ungkap Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman.
Arman menambahkan, sesaat setelah diamankan, mereka langsung di-rapid test. Hasilnya, satu orang di antaranya dinyatakan reaktif.
"Untuk yang reaktif dilanjutkan dengan swab test. Jika hasilnya positif akan dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga: Tak Terima Rumahnya Jadi Tempat Parkir, Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya saat Tahlilan
Arman menyayangkan dalam aksi unjuk rasa lanjutan tolak Omnibus Law di Banyuwangi ini diikuti banyak pelajar yang usianya masih di bawah umur. Untuk itu, dia mengimbau peran aktif orang tua untuk mengawasi buah hatinya.
“Kami meminta kepada seluruh orang tua di Banyuwangi, jangan izinkan jika anaknya pamit untuk mengikuti unjuk rasa. Karena itu dilarang,” pungkasnya
Akibat peristiwa kericuhan yang terjadi di depan Gedung DPRD Banyuwangi menyebabkan korban luka. Seorang polisi dan beberapa demonstran dilaporkan mendapatkan perawatan medis. Data sementara yang didapatkan, menyebutkan terdapat seorang polisi mengalami luka di bagian kepala lantaran diduga terkena lemparan batu dari demonstran.
Baca Juga: Lima Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Usai Aniaya Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi
"Ada satu dari anggota yang mengalami luka di bagian kepala diduga terkena lemparan batu demonstran saat mengamankan aksi unjuk rasa tadi. Saat ini yang bersangkutan sudah mendapatkan penanganan medis," kata Kabag Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan.
Sementara itu di pihak demonstran, terdapat satu orang yang mengalami luka patah tulang di bagian kaki, dan harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Blambangan. Sedangkan belasan lainnya mengalami luka ringan.
"Beberapa massa aksi yang luka-luka termasuk saya mendapatkan perawatan medis di RSUD Blambangan. Alhamdulillah sudah dijemput keluarga," kata Helmi Rosyadi salah seorang Demonstran yang juga seorang aktivis di Banyuwangi ini. (guh/ns)
Baca Juga: Sering Bolos Dinas dan Terlibat Narkoba, Dua Anggota Polisi di Banyuwangi Diberhentikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News